"Kami melakukan penelusuran dengan mendatangi kantor pengelola Monas dan rencana ke kantor MUI DKI," kata anggota Bawaslu DKI Jakarta Burhanuddin saat dimintai konfirmasi, Senin (25/2/2019).
Burhanuddin mengaku sudah menemui pengelola Monas sekitar pukul 10.00 WIB. Namun belum diketahui hasil dari klarifikasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumpulan bukti di antaranya ada-tidaknya alat peraga kampanye hingga memeriksa isi pidato yang disampaikan beberapa tokoh.
Soal perhelatan Munajat 212 , Kamis (21/2), MUI DKI membantah bertanggung jawab atas acara yang digelar di Monas, Kamis (21/2). MUI menegaskan acara yang diselenggarakan MUI DKI adalah 'Senandung Salawat dan Dzikir Nasional' bukan 'Munajat 212'.
"Saya tegaskan sekali lagi, kegiatan 'Senandung Salawat dan Dzikir Nasional' kemarin sifatnya adalah untuk muhasabah bersama dan berupaya menyejukkan suasana melalui dzikir bersama. Kita berkumpul, memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk menghadirkan kebaikan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia kita tercinta," ujar Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2).
Sedangkan pada panggung Munajat 212, backdrop yang dipasang di panggung bertuliskan 'Malam Munajat'. Backdrop yang memasang foto Imam Besar FPI Habib Rizieq itu juga bertuliskan 'Bersama MUI DKI Jakarta dan Majelis Ta'lim Se -Jabodetabek'.
(fdn/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini