"Tim kami akan melalukan investigasi kepada panitia pelaksana, hasil pengawasan, pemberitahuan ke polisi, kita komunikasi ke pengola acara, ke Monas. Semua dilakukan," kata Ketua Bawaslu DKI, Muhammad Jufri saat ditemui di Masjid Al Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (24/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harus ketahui ini undangannya siapa yang diundangan, modelnya undangan kayak apa, kemudian pemberitahuannya seperti apa, apa kampanye atau bukan. Kemudian hasil data-data yang diperoleh, hasil rekaman itu kita masih simpulkan," tambahnya.
Jufri menjelaskan setelah semua data dan bukti tekumpulkan akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Hal itu untuk membuktikan benar tidaknya ada dugaan kampanye dalam acara tersebut.
"Karena yang namanya kampanye itu kan harus komprehensif. Kita menilai bahwa itu kampanye atau tidak. Kampanye kan penyampaian visi-misi, program. Bukti itu semua kita kumpulkan karena hasil pengawasan ini banyak dilakukan di lapangan. Kita kumpulkan dulu baru kita lakukan penilaian," sebutnya.
Baca juga: Kontroversi Munajat 212 Dituding Politis |
Jufri mengatakan hingga kini Bawaslu DKI belum menyimpulkan hasil dari pengumpulan data itu. Menurutnya, bila sesuai aturan Bawaslu memiliki waktu paling lambat 7 hari setelah kejadian untuk memutuskan hasilnya.
"Itu menurut aturan tapi kita tidak mematok seperti itu. Bisa saja hari ini atau besok atau lusa kalau data-data terkumpul baru kita lalukan kajian awal, apa itu pelanggaran atau bukan. Karena ini teman-teman divisi pengawasan sedang lalukan investigasi terhadap data yang dibutuhkan," kata Jufri.
Dugaan mengenai acara Munajat 212 dipolitisasi awalnya disampaikan juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding. Dia sejak awal menduga acara itu bermuatan politik karena dihadiri tokoh-tokoh politik dari kubu Prabowo.
"Kami sejak awal menduga acara munajat ini pastilah ada kaitannya dengan politik. Lalu MUI DKI mengundang. Itu saya kira ada hubungannya dengan Pak Anies (Anies Baswedan/Gubernur DKI Jakarta). Yang semua orang tahu itu Pak Anies afiliasi politiknya ke 02. Pasti orang-orang 02 yang banyak," ujar Karding.
Simak Juga 'Munajat 212 Bernuansa Politik?':
(ibh/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini