Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/2/2019), kebanyakan korban tewas merupakan para pekerja perkebunan teh di wilayah Assam. Mereka dilaporkan minum miras oplosan bersama-sama setelah mereka menerima upah mingguan.
Seorang anggota parlemen daerah, Mrinal Saikia mengatakan, insiden ini berawal saat nyaris 100 orang mengonsumsi miras bersama-sama pada Kamis (21/2) waktu setempat. Usai minum miras, mereka jatuh sakit hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan lainnya menyebut terdapat tujuh wanita di antara korban tewas akibat miras oplosan itu.
Dokter setempat yang merawat para korban menyebut lebih dari 40 orang lainnya kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Menurut dokter Dilip Rajbnonshi dari rumah sakit pemerintah di Golaghat, kematian para korban disebabkan oleh 'minuman keras pinggiran yang palsu'. Minuman keras pinggiran atau secara lokal disebut 'desi daru' merupakan miras yang diproduksi secara lokal dan terkadang banyak versi palsunya alias ilegal.
Kematian akibat miras oplosan tergolong cukup sering terjadi di India. Terlebih keberadaan miras oplosan sangat digemari karena banyak warga setempat yang tidak mampu membeli miras bermerek dengan harga mahal.
Dua pekan lalu, lebih dari 100 orang tewas usai mengonsumsi miras oplosan di India.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini