Dilaporkan kantor berita ISNA dan dilansir AFP, Selasa (30/10/2018), Kementerian Kesehatan Iran menyatakan bahwa total 84 orang tewas dan nyaris 1.000 orang keracunan miras oplosan dan ilegal.
Meskipun hukuman berat mengancam konsumsi miras di Iran, konsumsi miras ilegal atau yang diselundupkan masih marak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korban Miras Oplosan di India Jadi 74 Orang |
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, menyebut sedikitnya 959 orang harus menjalani perawatan medis karena keracunan miras. Jumlah korban sebanyak ini disebut Harirchi sebagai 'sangat tidak biasa'.
Selain 84 orang dilaporkan tewas, sekitar 305 orang dirawat akibat kerusakan ginjal dan 27 orang lainnya mengalami kerusakan mata.
Disebutkan Harirchi bahwa penyebab utama dari insiden keracunan ini adalah penggunaan methanol yang beracun untuk menggantikan ethanol dalam miras oplosan itu. Beberapa orang telah ditangkap terkait insiden ini.
"Beberapa orang telah ditangkap terkait kasus ini dan orang-orang seharusnya tahu bahwa miras yang dikemas dan disegel dalam paket asing bisa dipalsukan dengan mudah," sebut Harirchi.
Kasus keracunan miras oplosan paling banyak dilaporkan terjadi di Provinsi Alborz dan Hormozgan.
Diketahui bahwa hanya anggota-anggota kelompok religius minoritas yang diakui pemerintah Iran yang memiliki hak untuk memproduksi atau membeli miras di Iran. Bagi mereka yang melanggar aturan miras di Iran bisa dihukum denda, dihukum cambuk atau dipenjara.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini