Dilansir AFP, Kamis (21/2/2019), pada Maret 2015, pria 29 tahun--yang diidentifikasi pengadilan dengan nama depannya Ricardo--membawa korbannya yang saat itu berusia 18 tahun ke flatnya di Collado-Villalba dekat Madrid, bersama dua orang lainnya.
Ricardo yang sebelumnya mempunyai 'semacam hubungan seksual' dengan korbannya, memaksa tindakan seksual. Korbannya lalu dipaksa melakukan hal serupa terhadap dua temannya yang semuanya 'tahu sang korban tak mau melakukannya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu mengingatkan pada kasus 'Wolf Pack' pada 2016 di mana 5 pria dituduh melakukan pemerkosaan geng terhadap seorang remaja di sebuah festival di Pamplona.
Mereka merekamnya di smartphone mereka dan membual tentang hal itu di grup WhatsApp, menyebut diri mereka 'The Pack'.
Tahun lalu, mereka dihukum karena melakukan pelecehan seksual, daripada memperkosa korban, dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara, menyebabkan kemarahan.
Keputusan tersebut memicu demonstrasi besar-besaran dan menjadi setara dengan kampanye #MeToo, dengan korban-korban mencerca pengadilan 'patriarki' diejek terlalu toleran terhadap kekerasan seksual yang meluas. (gbr/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini