Di New York, Risma Bicara Soal Urban Farming dan Perubahan Iklim

Di New York, Risma Bicara Soal Urban Farming dan Perubahan Iklim

Amir Baihaqi - detikNews
Rabu, 20 Feb 2019 18:18 WIB
Foto: Istimewa
Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpidato di hadapan 193 perwakilan negara anggota tetap PBB, Selasa (19/2/2019). Dalam pidatonya, Risma membahas berbagai isu global mengenai ketahanan pangan, kemiskinan dan perubahan iklim.

Dalam salah satu pemaparan mengenai ketahanan pangan, Risma menjelaskan Kota Surabaya sudah menerapkan program urban farming sejak 2010. Bahkan, urban farming yang diterapkan Pemkot Surabaya tidak menggunakan pestisida dan hanya menggunakan pupuk alami.

"Warga kami ajak untuk menanam buah-buahan, sayuran, dan padi di tanah milik pemerintah dan juga di lingkungan mereka masing-masing," kata Risma seperti dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (20/2/2019).

Risma melanjutkan, program urban farming juga telah diterapkan di kampung-kampung Surabaya serta lingkungan perkotaan. Termasuk di sekolah dan berbagai kampus di Kota Pahlawan.
"Pemkot pun memberi mereka benih dan peralatan gratis. Saat ini, padi yang mereka tanam di Surabaya tidak hanya beras putih, tetapi juga beras merah dan hitam," lanjutnya.

Menurut Wali Kota berusia 57 tahun itu, hasil urban farming didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan kota. Termasuk untuk hotel dan restoran, serta dikirim ke kota-kota tetangga lainnya.

"Sebulan sekali, kami juga menyelenggarakan minggu pertanian di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Acara itu untuk memamerkan semua produk pertanian lokal dari pertanian perkotaan," imbuhnya.

Sementara untuk meningkatkan gizi warga, Pemkot Surabaya telah menyediakan makanan gratis setiap hari untuk 35 ribu lebih warga. Baik kaum difabel, anak-anak yatim dan penghuni pondok sosial milik pemerintah kota.
"Pemkot juga memberikan makanan tambahan untuk 255 ribu lebih orang yang mengalami pasien HIV/AIDS, pasien kanker, ibu hamil, hingga pekerja sosial," lanjut perempuan alumnus ITS itu.

Sedangkan dalam mengatasi kemiskinan, Pemkot Surabaya meluncurkan pogram Pahlawan Ekonomi yang mendorong warga Surabaya untuk membuat usaha atau UMKM. Tak hanya mendorong, pihaknya juga memberi pelatihan setiap minggunya bagi para pelaku UMKM.

"Program ini awalnya hanya 89 orang pada 2010. Kini telah berkembang menjadi 9.500 orang. Mereka didampingi oleh pemkot mulai dari awal hingga akhir atau pemasarannya, termasuk diajak dalam berbagai pameran," kaatanya.
Menurut Risma, semua program yang dijalankan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warganya. Sedangkan di bidang perubahan iklim, Risma mengungkapkan kualitas udara Surabaya saat ini telah turun sekitar 2 derajat.

Semua program tersebut bertujuan untuk menyejahterakan dan meningkatnya kualitas hidup warga. Terbukti, berbagai program Pemkot Surabaya telah berhasil mengurangi area banjir dengan signifikan. Kemudian meningkatkan kualitas udara, penurunan suhu 2 derajat, penurunan tingkat penyakit dan penurunan kekurangan gizi serta pengurangan inflasi.

Risma bertolak ke markas besar PBB di New York sejak Sabtu (16/2). Di sana, Wali Kota 2 periode itu khusus diundang menjadi salah satu pembicara pada forum para gubernur dan wali kota yang dinilai sukses. Risma sendiri dijadwalkan kembali ke Surabaya pada Sabtu (23/2) mendatang. (sun/fat)
Berita Terkait