Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Julian Kamdo Waroka mengatakan, korban telah menjalani visum di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo terkait indikasi perkosaan. Namun sampai saat ini, pihaknya baru menerima hasil visum tersebut secara lisan.
"Ada luka di vagina korban," kata kasat saat dihubungi detikcom, Selasa (19/2/2019).
Kendati begitu, Waroka belum bisa menyimpulkan mengenai luka tersebut. Apakah akibat pemerkosaan atau bukan. Untuk sementara pihak kepolisian menunggu hasil visum tertulis dari RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo.
Sementara penyelidikan terhadap pelaku penculikan terkendala minimnya saksi mata. Menurut kasat, informasi penculikan itu baru ia dapatkan dari keterangan korban.
Pihaknya berencana membawa korban ke lokasi-lokasi yang dikunjungi sebelum diculik. Dengan cara ini, pihaknya berharap mendapatkan keterangan saksi yang menguatkan penculikan tersebut.
"Korban belum bisa dikeler karena kondisi kesehatannya masih terganggu. Kemarin saya konfirmasi dia belum bisa," ujarnya.
Suprapti mengaku diculik 2 pria tidak dikenal saat berjalan kaki seorang diri di depan pasar burung Jalan Empunala, Kota Mojokerto, Selasa (12/2) malam. Sekitar pukul 19.00 WIB, tukang pijat warga Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari itu ditemukan di area persawahan sebelah barat Pabrik Plastik Lingkungan Keboan, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.
Jaraknya sekitar 3 Km dari tempat ia diculik. Saat itu warga mendengar teriakan korban meminta pertolongan.
Saat didatangi warga, 2 pria yang menculik korban kabur menggunakan sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam. Sementara korban tergeletak dengan luka di kepala belakang dan mata kanan. Korban tergeletak tanpa menggunakan celana dengan bercak darah di paha korban. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini