Puluhan warga mengikuti acara di Jelajah Sawah Pertanian Bawongan (JSPB) Songgo Langit, di Dusun Sukorame, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo. Peserta berjalan sembari membawa makanan yang berasal dari olahan hasil bumi petani. Sesampainya di persawahan JSPB Songgo Langit, makanan tersebut secara bertahap diletakkan di tengah sawah.
Tampak 3 orang mengenakan pakaian adat Jawa berada di antara makanan yang diletakkan di persawahan tersebut. Tak lama kemudian, setelah prosesi doa makanan tersebut dibawa ke sebuah balai untuk selanjutnya dimakan bersama-sama dan dibagi-bagikan kepada warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tradisi wiwitan ini untuk menghaturkan rasa syukur kepada Tuhan, karena para petani diberi hasil panen yang melimpah. Tradisinya hanya lantaran, untuk doa tetap kita panjatkan kepada Tuhan," ujarnya saat ditemui di JSPB Songgo Langit, Dusun Sukorame, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Selasa (19/2/2019).
Mengenai pemilihan pasaran Kliwon dalam pelaksanaan tradisi tersebut, Lagimin menyebut bahwa hal itu sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang pendahulunya. Menurutnya, sebagai generasi penerus, warga hanya melestarikannya saja.
![]() |
"Sudah dari dulu kalau diadakannya (tradisi wiwitn) setiap pasaran Kliwon, biasanya kalau tidak Selasa Kliwon ya Jumat Kliwon. Tapi karena sudah panen ya dipilih hari Selasa Kliwon ini," ucapnya.
Menurutnya hidangan yang dibagi-bagikan berupa nasi liwet yang dipincuk daun pisang. Adapun nasi liwet itu berisi nasi, sambal gepeng, yakni sambal yang terbuat dari kacang yang ditumbuk dicampur garam dan ikan asin. Sedangkan untuk lauk nasi liwet berupa ayam ingkung dan daun dadap srep.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini