Tradisi di kalangan petani ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Tetapi, karena perkembangan zaman, tradisi tersebut semakin ditinggalkan. Petani di Bambanglipuro, Bantul, berupaya kembali menghidupkan tradisi tersebut, Senin (6/3/2017).
Iring-iringan warga dengan membawa gunungan berisi padi kering dan gunungan buah-buahan, sayur, serta ingkung ayam dan sego gurih berangkat menuju sawah untuk menggelar upacara wiwitan. Beberapa warga menggunakan ani-ani atau alat seperti pisau kecil untuk memotong padi dengan hati-hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Petani setempat, Kaseh Harjono mengatakan wiwitan ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena hasil panen tanaman padi atau palawija cukup baik. Upacara ini juga untuk menunjukkan persatuan warga.
"Wiwitan ini sudah hilang, maka ini coba hidupkan lagi. Kita kenalkan pada anak-anak muda di sini biar mereka tahu," kata Kaseh Harjono di lokasi upacara wiwitan di Dusun Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro.
![]() |
Ketua kelompok tani mandiri Sumbermulyo, Suwanto, mengatakan hasil panen kali ini mengalami penurunan karena cuaca yang kurang baik, yakni curah hujan yang tinggi dan banyaknya penyakit tanaman. Luas sawah yang ditanami petani ini mencapai 38,9 hektare. (idh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini