Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogya Dicoret-coret

Relief di Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogya Dicoret-coret

Usman Hadi - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 16:18 WIB
Foto: Usman Hadi/detikcom
Yogyakarta - Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berada di Kompleks Benteng Vredeburg Yogyakarta jadi sasaran aksi vandalisme oleh orang tak bertanggungjawab. Di lantai depan relief berceceran cat warna-warni, sementara di relief tergambar telapak tangan.

Pengamatan detikcom, cat membentuk pola telapak tangan membekas di sejumlah relief termasuk di badan relief Panglima Besar Jenderal Soedirman. Relief wajah Komandan Wehrkreise (WK) III, Lerkol Soeharto, juga tak luput dari sasaran vandalisme.

Koordinator Konservator Benteng Vredeburg Kota Yogyakarta, Darsono (55), menduga aksi vandalisme yang menyasar Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret terjadi pada Jumat (15/2) malam. Pihaknya tak mengetahui siapa yang melakukan vandalisme tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vandalisme di Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret itu terjadi Jumat malam. Karena pada Hari Jumat siang itu (relief Serangan Umum 1 Maret) masih kelihatan bersih," jelasnya kepada wartawan di Kompleks Benteng Vredeburg Yogyakarta, Selasa (19/2/2019).

Dijelaskannya, vandalisme yang terjadi di Relief Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 pertama kali diketahui cleaning service Museum Benteng Vredeburg pada Sabtu (16/2) pagi. Setelahnya peristiwa itu langsung dilaporkan ke pengurus Museum Vredeburg.
Vandalisme di Monumen SO 1 Maret 1949 YogyaVandalisme di Monumen SO 1 Maret 1949 Yogya Foto: Usman Hadi/detikcom

Pengelola museum, lanjut Darsono, mulai mencoba membersihkan cat yang menempel di relief pada Senin (18/2). Dengan berbagai cara, termasuk memakai thinner mereka mencoba membersihkan relief. Namun usaha tersebut tak sepenuhnya membuahkan hasil.

"Kita sudah mulai pembersihan (relief) seharian kemarin. Tapi ternyata itu (cat di relief) sulit sekali kita bersihkan. Padahal kita sudah pakai berbagai macam alat seperti penyemprot air itu, kemudian juga pakai thinner," ungkapnya.

Memang ceceran cat di lantai monumen dan beberapa relief sebagian berhasil dibersihkan petugas. Namun sebagian di antaranya seperti bekas cat telapak tangan tampak masih membekas di badan relief Jenderal Soedirman dan di muka relief Soeharto.

Darsono menduga, sukarnya ceceran cat dihilangkan karena cat tersebut telah masuk ke pori-pori monumen. Menurutnya, hanya ada satu cara untuk mengembalikan bentuk relief seperti sedia kala, yakni dengan mengecat ulang relief di monumen tersebut.

"Ceceran cat di relief itu memang kalau kita bersihkan agar sulit. Karena (cat-nya) sudah menempel termasuk yang di selasar itu sudah masuk ke dalam pori-pori. Sehingga relief itu nanti kita laksanakan untuk finishing adalah adalah pengecatan ulang," tutupnya.
(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads