TKN: BPN Kesulitan Bendung Penilaian Negatif ke Prabowo Usai Debat

TKN: BPN Kesulitan Bendung Penilaian Negatif ke Prabowo Usai Debat

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Selasa, 19 Feb 2019 09:42 WIB
Nusyirwan Soejono (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade, menuding data yang digunakan capres petahana Joko Widodo (Jokowi) dalam debat kedua merupakan data palsu alias hoax. Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menepis tudingan itu.

"Jubir BPN Andre Rosiade menyebut data Pak Jokowi hoax, tapi (data Jokowi) dibenarkan Prabowo," ujar anggota Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf, Nusyirwan Soejono, kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).


Nusyirwan menilai tudingan itu merupakan bentuk kepanikan sang rival. Sebab, seusai debat, Prabowo lebih banyak mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat, termasuk dari berbagai lembaga survei.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BPN mengalami kesulitan membendung penilaian negatif publik terhadap kemampuan capres Prabowo dan itu terlihat dari berbagai survei debat tidak ada yang mengunggulkan Prabowo," katanya.

"Sampai-sampai perlu mengatakan data Pak Jokowi hoax. Menyedihkan sekali! Apakah pemahaman tentang 'unicorn' dan lahan Prabowo (yang dibenarkan Prabowo) hoax?" imbuh Nusyirwan.


Sebelumnya, Andre menilai Jokowi terlihat terlalu ambisius dalam gelaran debat kedua. Andre mengatakan Jokowi berusaha keras mempertahankan jabatannya. Bahkan, lanjut dia, Jokowi sampai melemparkan data palsu untuk 'menyerang' Prabowo.

"Beda dengan Pak Jokowi yang terlihat ambisius, ingin mempertahankan jabatannya. Takut kalah, sehingga berani-beraninya memberikan data palsu di debat kemarin. Kan semalam Pak Jokowi mengeluarkan 10 data hoax," sebut Andre kepada wartawan, Senin (18/2).


Simak Juga 'BPN Laporkan Jokowi Karena Bohong saat Debat':

[Gambas:Video 20detik]


(mae/tsa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads