"Debat pertama dan kedua ini membuktikan bahwa black campaign tentang Pak Prabowo emosional itu tidak benar. Bahkan masyarakat bisa melihat Prabowo yang apa adanya, rileks, santai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tanpa terlihat marah," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (18/2/2019).
Menurut Andre, Prabowo telah menunjukkan sikap seorang negarawan sejati pada debat capres, Minggu (17/2). Ia mencontohkan Prabowo yang beberapa kali mengapresiasi kinerja capres petahana Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai Jokowi justru terlihat terlalu ambisius dalam gelaran debat kedua ini. Andre mengatakan Jokowi berusaha keras mempertahankan jabatannya. Bahkan, lanjut dia, Jokowi sampai melemparkan data palsu untuk 'menyerang' Prabowo.
"Beda dengan Pak Jokowi yang terlihat ambisius, ingin mempertahankan jabatannya. Takut kalah, sehingga berani-beraninya memberikan data palsu di debat kemarin. Kan semalam Pak Jokowi mengeluarkan 10 data hoax," sebut Andre.
Debat kedua capres pada Minggu (17/2) dinilai menjadi ajang kedua capres menghapus image negatif masing-masing. Prabowo Subianto, misalnya, dinilai ingin menghapus image otoriter hingga warisan Order Baru (Orba).
"Prabowo lebih banyak menyebut sahabatku untuk menunjukkan kedekatan. 'Kalian tidak perlu takut sama saya'. Image yang ingin dihapus adalah sangat ditakuti, otoriter, dan warisan Orde Baru," kata Handoko Gani, Senin (18/2).
Simak Juga 'BPN Laporkan Jokowi Karena Bohong saat Debat':
(tsa/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini