"Mendorong Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Detasemen Khusus 88 (Densus 88) untuk fokus melakukan pemulihan stabilitas keamanan pada wilayah yang dinilai rawan terhadap konflik guna menciptakan rasa aman di masyarakat," kata Bamsoet dalam keterangannya, Senin (18/2/2018).
Selain itu, dia meminta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkoordinasi untuk pengamanan dan pembersihan Nduga dari KKB. Sebab, Indonesia akan menghadapi pemilu dan pilpres pada 17 April 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat hal tersebut dapat dilakukan atas persetujuan bersama antara Panglima TNI dan Kapolri, terlebih Indonesia akan menghadapi pemilu dan pilpres pada 17 April 2019," ujarnya.
Tak hanya itu, Bamsoet meminta pemerintah daerah (pemda) setempat mengimbau masyarakat kembali ke tempat tinggal masing-masing. Selain itu, ia mendorong dinas pendidikan daerah mengaktifkan kembali pendidikan.
"Serta melengkapi fasilitas sekolah darurat yang memadai di 12 distrik di Kabupaten Nduga agar kegiatan belajar-mengajar dapat kembali dilakukan," ujar politikus Golkar itu.
Bamsoet juga mendorong agar Pemerintah Provinsi mendukung upaya pemerintah pusat, TNI, dan Polri terkait pengamanan dan pembersihan Nduga dari KKB. Juga memberikan bantuan terhadap pengungsi terdampak konflik berupa layanan pendidikan dan kesehatan.
Kasus ini bermula pada 1 Desember 2018 ketika KKB pimpinan Egianus Kogoya dan kelompoknya menyerang kamp pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan Trans Papua. Egianus kemudian mengeksekusi mati para pekerja keesokan harinya, Minggu (2/12).
Sebagian pekerja berhasil menyelamatkan diri dengan cara pura-pura mati ketika ditembaki dan lari saat Egianus cs meninggalkan mereka. (yld/rvk)