"Saya melihat sendiri di sana (Cibinong) bahwa dengan dukungan begitu banyak dukungan pendukung paslon 01 dan 02 di sana justru menganggu bagi kita yang menonton di luar, terutama di pedesaan, selain karena sinyalnya juga kurang baik, banyak sekali interupasi dari moderator menyetop teriakan pendukung itu. Jadi saya minta secara tegas bahwa pak Dirman dan tim yang nanti berbicara di KPU," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon dibatasi kunjungan dari para pendukung paslon, 50 saja cukup untuk membantu memberikan materi maupun dukungan dari keluarga dan sebagainya. 50 cukup dan dibuat sederhana mungkin, tidak perlu terlalu mewah karena kita harus menghemat uang negara juga. Kita harus fokus bukan pada yang hadir di situ, bukan kepada para pendukung, tapi masyarakat, puluhan juta yang belum menentukan pilihan dan perlu sekali mengikuti sesi debat ini sebagai bahan preferensi mereka menjatuhkan pilihan," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Wagub DKI itu melihat banyak sekali tepukan maupun bunyi-bunyian dari pendukung saat debat berlangsung. Sehingga membuat penonton debat di televisi tidak bisa fokus pada argumen dan penyampaian program calon presiden.
"Prioritaskan bagaimana hadirkan debat membantu mereka tentukan pilihan, bukan saling sorak dan terdengar oleh pemirsa itu teriakan, tepukan balon, itu counter produktif," ucap Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga meminta kepada pengunjung debat untuk meminimalisir suara. Dia menyarankan agar tepuk tangan penonton debat hanya saat awal dan akhir pertunjukan.
"Dari format kita sampaikan, tepuk tangan di awal dan di akhir. Jangan di tengah karena tepukan baik mendukung atau tidak, itu destruksi acara itu sendiri," kata Sandiaga.
Saksikan juga video 'Biar Rakyat Paham, Sandi Mau Tak Ada Pertanyaan Panelis saat Debat':
(aik/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini