Nardian tiba di RS Bhayangkara Kediri pada Senin (18/2/2019) pukul 09.00 WIB. Pelaku datang menggunakan Toyota Avanza putih dan dikawal 4 orang anggota polisi berseragam preman. Selain itu, ia juga didampingi dua kerabat dan seorang perangkat desa di Blitar.
Sekitar 30 menit berselang, pelaku memasuki ruangan dr Rony Sp Kj, di ruang Poli Kejiwaan. Ia menjalani pemeriksaan dikawal 2 petugas kepolisian.
Berdasarkan pantauan detikcom, pemeriksaan terhadap pelaku berlangsung selama 1 jam. Setelah Nardian keluar ruangan, kerabat pelaku dan perangkat desa pun turut dimintai keterangan.
Mengenai hasilnya, pihak rumah sakit belum bisa memutuskan. Kepada detikcom, dr Ronny mengatakan jika pemeriksaan masih dalam tahap observasi.
"Sebentar mas, masih observasi," tambahnya melalui pesan singkat.
Hingga kini pelaku masih di dalam ruang observasi di RS Bhayangkara Kota Kediri. Polisi yang mengantar dan mengawal pelaku sempat melarang wartawan untuk mengambil gambar.
"Mas jangan ambil gambar, izin dulu, kami petugas polisi mas," kata salah seorang anggota kepolisian.
Sabtu (16/2) pukul 19.30 WIB, Nardian yang merupakan warga Dusun Sumbermanggis, Desa Sumberurip Kecamatan Doko, Blitar menusuk sang istri Sri Dewi (29) dan sang buah hati Vika Nadhira dengan pisau dapur. Ia diduga mengalami depresi setelah memperdalam ilmu kebatinan. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini