Upaya pemulihan sistem navigasi pesawat, alat-alat komunikasi, dan akses listrik, sejak Sabtu malam sudah dilakukan dan dapat teratasi dengan baik. Bahkan jalan akses menuju bandara setelah sebelumnya banyak pohon tumbang dan tiang listrik roboh, kini sudah dibersihkan oleh petugas bersama dengan BPBD Jember.
Kepala Bandara Notohadinegoro Jember Edy Purnomo mengaku pascaangin kencang, kini sudah normal dan tetap beroperasi seperti biasa.
"Yang rusak kemarin kebanyakan hanya fasilitas umum. Seperti plafon kaca, dan antena. Tetapi sudah diperbaiki semua dan normal. Termasuk runway (landasan) pesawat juga sudah dibersihkan dari dedaunan dan ranting pohon," ujar Edy saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (17/2/2019).
Untuk alat-alat komunikasi, juga sudah kembali normal dan dapat digunakan seperti biasa. Sedangkan untuk korban jiwa, kata Edy, nihil.
"Hanya satu karyawan yang luka karena pecahan kaca, tetapi tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Terkait kerugian materiil, lanjut Edy, pihaknya masih melakukan inventarisasi. Jadi kerugian pasti belum bisa diketahui.
"Belum tahu berapa nominal total kerugian, masih dihitung. Tapi intinya bandara kembali beroperasi normal tidak ada kendala," pungkasnya.
Hujan deras disertai angin kencang merusak bagian bangunan Bandara Notohadinegoro, Jember. Terjangan angin kencang merusak plafon dan kaca-kaca bandara. Akibat pecahan kaca, satu orang terluka. Pasca hujan deras disertai angin kencang, petugas bergotong royong membersihkan bandara dan mengecek perlatan di bandara.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo menyebut angin kencang berdampak pada 5 kecamatan yakni Kalisat, Mumbulsari, Kaliwates, Sumbersari serta Mumbulsari. (fat/fat)