Aksi diikuti puluhan orang dari berbagai ormas Islam di Solo. Mereka melakukan aksi di depan Mapolresta Surakarta, Sabtu (16/2/2019).
Dari atas mobil komando, beberapa orang bergantian berorasi. Mereka menuding aparat melakukan diskriminasi dalam kasus Slamet Ma'arif ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Humas aksi, Endro Sudarsono, mengatakan aksi kali ini merupakan bentuk dukungan kepada Slamet Ma'arif jelang diperiksa sebagai tersangka yang rencananya akan dilaksanakan di Mapolda Jateng, Senin (18/2).
"Ini bentuk dukungan moral kepada Pak Slamet Ma'arif yang diduga melanggar undang-undang pemilu. Padahal Pak Slamet Ma'arif ini tidak secara jelas menyebut angka ataupun nama seseorang, namun dinyatakan tersangka," katanya.
Dia pun membandingkan kasus lainnya dari kubu paslon Jokowi-Ma'ruf. Polisi dianggap tidak netral karena hanya mengusut kasus dari kubu Prabowo-Sandi.
"Seperti di Sukoharjo, ada atribut, ada alat peraga kampanye, ada kaos, topi, ada angka 01, gambar capres dan cawapres, tapi hanya diberi sanksi dalam bentuk pelanggaran administrasi kampanye," ujarnya.
Senin lusa rencananya Slamet Ma'arif akan diperiksa di Mapolda Jateng. Endro mengaku belum mengetahui akan adanya aksi di Solo.
"Belum tahu, nanti apakah cukup ada di Semarang atau di sini juga," tutupnya.
Saksikan juga video 'Bawaslu Serahkan Penetapan Tersangka Ketua PA 212 ke Polisi':
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini