"Seharusnya kampanye itu kampanye beretika, bermartabat, adu konsep, bergagasan, ternyata ditengarai banyaknya hal yang mengenai berbau fitnah, yang berujar kebencian, hoax," kata Tjahjo di hadapan ASN yang mengikuti apel tersebut di lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).
Untuk itulah, Tjahjo mengajak jajaran ASN itu berikrar mendukung Pemilu 2019 yang demokratis. Mereka kemudian menyampaikan ikrar yang bunyinya sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siap untuk mendukung suksesnya Pemilu dan Pilpres mendatang tahun 2019 demi terwujudnya sistem pemerintahan presidensial yang semakin efektif berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Menolak segala bentuk kampanye yang bermuatan kebencian, fitnah, dan ujaran yang bermuatan SARA, serta hoax.
Mendukung serta mendorong kampanye yang bermartabat dan beretika serta mengedepankan adu program, adu konsep, adu gagasan sebagai bagian dari pendidikan politik yang bermartabat.
Kemendagri dan BNPP menjaga netralitas aparatur sipil negara dalam menyalurkan hak dan kewajiban politiknya secara bertanggung jawab.
Kemendagri dan BNPP mengajak seluruh warga Negara Republik Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya secara demokratis pada tanggal 17 April 2019 demi terwujudnya pembangunan nasional yang berkelanjutan untuk 5 tahun ke depan, serta terwujudnya percepatan, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Serta mendukung tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang beralaskan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta menjaga NKRI. (yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini