Melintasi sungai selebar 25 meter itu adalah satu-satunya jalan terdekat yang menghubungkan Desa Kubang dengan Desa Cibanteng di Kecamatan Sukaresmi.
Tokoh masyarakat setempat, Didin (40) mengaku sudah berkali-kali mengajukan bantuan pembangunan jembatan. Namun permohonan itu menurutnya tidak mendapat tanggapan serius dari pemerintah setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Didin, ada enam kampung di Desa Kubang yang setiap hari menyeberangi sungai. Kampung Tipar, Kampung Cibatu Halang, Kampung Batu Peti, Kampung Sarongge, Kampung Sela Cau dan Kampung Batu Wates.
![]() |
Ada seratusan pelajar Sekolah Dasar, dikatakan Didin, terpaksa harus melawan kuatnya arus sungai hanya untuk belajar di SD Batu Wates, Desa Cibanteng. Sekolah tersebut adalah yang paling dekat dengan Desa Kubang.
"Itu sekolah yang paling dekat, jadi kadang warga harus bergantian mengantar di tepian sungai agar anak-anak ini bisa menyeberang tanpa kendala. Kegiatan ini sudah dilakukan selama puluhan tahun," kata Didin.
Menurut Didin tidak pernah ada satupun aparat pemerintah dari Kabupaten Cianjur yang datang ke lokasi yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor tersebut, meski pengajuan bantuan telah sering disuarakan.
"Boro-boro datang, tanggapan atas pengajuan soal jembatan ini juga belum pernah ada tanggapan. Ini masuk ke desa paling ujung di Kabupaten Cianjur, kami berharap ada bantuan soal jembatan ini agar warga yang punya anak sekolah bisa lebih tenang tanpa dihantui waswas saat melepas anak-anaknya," harap Dindin. (sya/ern)