"Krisis kemanusiaan di Yaman tetap yang terburuk di dunia," demikian pernyataan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) seperti dilansir media Press TV, Jumat (15/2/2019).
"Diperkirakan 80 persen penduduk -- 24 juta -- membutuhkan beberapa bentuk bantuan kemanusiaan atau perlindungan, termasuk 14,3 juta orang yang sangat membutuhkan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Parahnya tingkat kebutuhan semakin bertambah, dengan jumlah orang yang sangat membutuhkan 27 persen lebih tinggi dari tahun lalu," demikian disampaikan OCHA. Badan PBB itu juga mengingatkan bahwa dua pertiga dari negara Arab itu "sudah pra-kelaparan", sementara sepertiga menghadapi "kerentanan akut."
Perang di Yaman telah berlangsung selama bertahun-tahun, antara pemberontak Houthi melawan pemerintah. Perang memanas tahun 2015 setelah koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan operasi militer di Yaman untuk membantu pemerintah Yaman memukul mundur pemberontak dari ibu kota Sanaa, dan sejumlah provinsi lain yang sempat dikuasai pemberontak Houthi.
Arab Saudi yang berbatasan dengan Yaman khawatir akan penyebaran pengaruh Iran yang mendukung pemberontak Houthi. Dalam perkembangannya Yaman disebut sebagai arena proksi antara Iran dan Arab Saudi.
Jumlah korban tewas dalam perang di Yaman diperkirakan melebihi angka 10.000 jiwa dan belasan ribu orang lainnya luka-luka. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini