"Jadi hari terakhir bisa dikontak tanggal 21 Januari, Nuryanto mengatakan telah menerima pembayaran dari rekan bisnisnya berupa ringgit, kalau dirupiahkan ratusan juta lah. Dan dia sempat mentransfer langsung ke pabrik puluhan juta rupiah," ujar sumber yang meminta identitasnya disembunyikan kepada detikcom, Rabu (13/2/2019).
Karena sudah sore, kata dia, Nuryanto berjanji sebagian lagi akan ditransfer keesokan harinya. Namun pada 22 Januari, telepon seluler Nuryanto tidak bisa dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teman dekat dan keluarga di Indonesia akhirnya menghubungi rekan bisnisnya untuk menanyakan posisi Nuryanto.
"Rekan bisnisnya itu yang kini ditahan oleh kepolisian sana, mengecek ke hotel. Dia bilang, Nuryanto pergi keluar hotel namun barang-barangnya masih berada di hotel. Ia bilang kalau besok pagi tidak kembali, ia akan lapor polisi," ujarnya.
Nuryanto dan memang tidak pernah kembali lagi ke hotel. Pada 26 Januari, polisi Malaysia menerima laporan temuan dua mayat laki-laki dan perempuan dimutilasi di pinggir Sungai Laboh, Selangor. Dari hasil penelusuran, kedua mayat itu mengarah kepada Nuryanto dan teman wanitanya Ai Munawaroh.
Seperti diketahui, Nuryanto pergi ke Malaysia bersama Ai Munawaroh. Pada awalnya keluarga tidak mengetahuinya, namun dari data manifes maskapai penerbangan, keduanya terbang ke Malaysia melalui Bandara Husein Sastranegara pada 17 Januari 2019.
Istri Nuryanto, Meli Rahmawati (33), mengaku suaminya ke Malaysia untuk menagih hasil penjualan kain dari rekan bisnisnya sebesar Rp 7 miliar.
Saksikan juga video 'Niat Tagih Uang Rp 7 M ke Malaysia, Bos Tekstil Bandung Diduga Dimutilasi':
(ern/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini