"Nanti rencananya mau komunikasi langsung dengan keluarga lewat video call dengan Diah yang ada di Jordania," kata Manake Triawan, pegawai Disnaker yang datang ke rumah Diah, kepada detikcom, Selasa (12/2/2019).
Selain hendak memfasilitasi video call, pihak disnaker juga akan mengumpulkan data dan informasi terbaru yang sudah didapatkan oleh keluarga Diah.
"Kami hari ini datang ke rumah yang bersangkutan. Untuk bertemu keluarganya dan mengumpulkan informasi terbaru yang sudah didapatkan oleh keluarga," ungkap Manake.
Diah yang berangkat ke Jordania sejak 2006 ini tak lagi fasih berbahasa Indonesia. Keluarga di Kota Malang sempat kaget ketika kembali berkomunikasi dengan Diah usai belasan tahun putus komunikasi.
"Sudah gak bisa bahasa Indonesia, jadi harus pakai penerjemah. Mungkin karena terlalu lama di sana (Jordania)," ungkap Prapti Utami ibunda Diah.
Kendati putrinya tak mengingat kembali bahasa Indonesia dengan baik. Prapti tak begitu mempersoalkan. Sebab, sudah lebih dari 12 tahun dirinya berjuang untuk kembali menemukan keberadaan Diah.
"Saya senang, karena segera akan pulang. Nanti kan bisa adaptasi di sini. Anaknya juga sudah remaja," ucap ibu sembilan anak itu.
Diah sudah dikarunia satu orang anak perempuan. Ketika berangkat usianya baru 1,5 tahun. Kini anak perempuan diberi nama Eka Anggraeta tersebut sudah beranjak remaja.
Diah yang kni berada di KBRI Indonesia di Amman, Jordania. Selain kembali beradaptasi dengan lingkungan asal negaranya. Juga menunggu proses pemulangan.
Kehadiran Disnaker juga ingin memastikan kapan jadwal kepulangan Diah dari Jordania. Informasi sementara diberikan keluarga, Diah akan bertolak ke Tanah Air dalam waktu dekat.
"Kemarin menunggu amnesti, bukan hanya kakak saya saja. Tetapi informasi yang disampaikan KBRI sampai 25 orang. Jadi prosesnya agak lama," terang Yanuar (25), putra ketujuh Prapti.
Saksikan juga video 'Pilu! 12 Tahun Tak Digaji, TKW Asal Malang Akhirnya Ditemukan':
(fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini