"Para tenaga pengajar atau guru tidak mau kembali ke sekolah masing-masing," ujar Dandim 1702/Jayawijaya, Papua, Letkol Inf Candra Dianto sebagaimana dilansir dari Antara, Senin (11/2/2019).
Akibat tenaga pengajar enggan kembali ke Nduga, sejumlah sekolah yang berada di wilayah operasi KKSB sama sekali tidak berjalan. Hal itu juga menyebabkan sejumlah guru, masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, mengungsi ke Kabupaten Jayawijaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Candra mengaku telah membangun koordinasi dengan pemerintah Nduga agar para murid yang datang ke Jayawijaya bisa segera kembali dan melanjutkan pendidikan di Kabupaten Nduga.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar siswa-siswi yang berdatangan ke Wamena seluruhnya dapat melanjutkan sekolah di Kenenyam, yang merupakan ibu kota Kabupaten Nduga," ujar Candra.
Hingga kini, kata Candra, ada sekitar 320 anak Nduga yang berada di Kabupaten Jayawijaya. Mereka bersekolah di sekolah darurat yang berada di halaman gedung gereja di Elekma, Jayawijaya.
"Seluruh siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di Wamena tinggal di rumah sanak keluarganya yang sebagian besar berada di Kampung Elekma. Hal ini disebabkan kejadian penyanderaan, pemerkosaan, serta ancaman dari KKSB," pungkasnya.
Tonton juga video 'TNI Prioritaskan Penanganan KKSB Papua hingga Pilpres 2019':
(mae/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini