Mimpi Dedih Pejuang Kebersihan dari Sukabumi Miliki Gerobak Sampah Baru

Mimpi Dedih Pejuang Kebersihan dari Sukabumi Miliki Gerobak Sampah Baru

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 11 Feb 2019 11:07 WIB
Foto: Syahdan Alamsyah
Sukabumi - Matahari belum begitu tinggi, Dedih Suhendar (55), sudah mulai beraktivitas dengan gerobak sampah kayu miliknya. Ia mengangkut sampah di sepanjang gang.

Getaran roda dan getaran bak kayu membuat bising warga yang tinggal di sepanjang gang di Kampung Pamuruyan RT 03 RW 01 Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Sukabumi.

Meskipun bising, warga merindukan kehadiran Dedih. Tanpanya, sampah dan bau tak sedap pasti lah mengganggu siapapun yang melintas di Kampung Pamuruyan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sudah berkeliling mengangkut sampah dengan gerobak kayu ini selama 3 tahun terakhir, berangkat dari kesadaran banyaknya warga yang tidak disiplin dengan cara membuang sampah rumah tangga mereka," kata Dedih kepada detikcom di tengah kesibukannya mengangkut sampah warga, Senin (11/2/2019).

Dedih bercerita, dulu sebelum dia 'bersahabat' dengan gerobak kayu miliknya itu warga seenaknya menumpuk sampah di bantaran-bantaran sungai. Sampah-sampah itu dibiarkan mengalir hingga ke hulu, apabila kemarau tumpukan sampah menggunung membuat bau dan pemandangan tak sedap.

Sejak berjalannya aktivitas yang dilakukan Dedih pemandangan tidak sedap itu sudah jarang terlihat lagi. Saat itulah Dedi dinobatkan secara tidak langsung sebagai petugas kebersihan lingkungan oleh warga setempat.

Mimpi Dedih Pejuang Kebersihan dari Sukabumi Miliki Gerobak Sampah BaruFoto: Syahdan Alamsyah


Namun, akhir-akhir ini aktivitas Dedi sedikit terganggu. Gerobak kayu miliknya sudah tidak sanggup lagi membawa banyak sampah karena sering mengalami kerusakan. Dedih bermimpi, dia ingin punya gerobak baru untuk menunjang aktivitasnya.

"Sudah mulai banyak ngadat, asalnya seminggu saya bisa ngangkut sebanyak empat hingga lima kali. Namun sekarang paling kuat tiga kali seminggu, sebentar-sebentar roda penopang ngadat atau bak kayu pada copot. Harapan saya ada gerobak baru yang lebih kokoh dan ringkas," harap dia.

Dedi dan warga pernah membawa harapannya itu ke pihak desa dan dinas kebersihan, namun harapannya itu tidak kunjung terealisasi. "Sudah sering saya ngeluh, namun belum ada jawaban. Jadi ya terpaksa saya paksain tetap beraktivitas dengan gerobak ini," tambahnya.

Dedih memiliki tiga orang anak yang semuanya bersekolah. Penghasilan sebulan dari iuran warga Dedih mengantongi antara Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu. Penghasilan itu belum dipotong untuk pihak dinas yang mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara.

"Kalau sebulan dapat Rp 700 ribu, Rp 200 ribunya buat PU yang ngangkut sampah dari tempat pembuangan sementara. Jadi boro-boro buat memperbaiki, buat sehari-hari saja enggak cukup," keluhnya.

(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads