Menurut keterangan sejumlah warga, amblasnya plengsengan jembatan yang kerap disebut sebagai Jembatan Belut itu karena tergerus air. Beberapa saat sebelumnya intensitas hujan memang sangat tinggi, selama beberapa jam.
"Setelah diguyur hujan deras, air yang berasal dari hulu mengalir lewat sisi jembatan. Sehingga dinding jembatan tergerus dan akhirnya amblas," kata Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triatmoko, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Senin (11/2/2019).
Kukuh menjelaskan, beberapa hari belakangan ini intensitas hujan memang sangat tinggi. Akibatnya, debit air membesar lalu menggerus plengsengan di sisi jembatan.
"Kami juga langsung pasang baner di sekitar jembatan. Yang menginformasikan kepada masyarakat jika akses jalan antara beberapa desa di Kecamatan Tlogosari dan Sumberwringin ditutup total," terang Kukuh.
![]() |
Sementara salah seorang warga desa setempat, Sarito, menduga jika amblasnya pengsengan sisi jembatan disebabkan karena tidak adanya saluran air di sisi jalan menuju jembatan.
"Sehingga ketika hujan turun air akan masuk melalui sisi jembatan dan menggerus dinding jembatan," imbuh Sarito, yang mengaku tiap hari melewati Jembatan Belut tersebut.
Pantauan di lokasi, plengsengan jalan di sisi jembatan sepangjang 40 meter tersebut amblas sekitar 5 meter dengan kedalaman 7 meter.
Untuk melintasi bagian yang amblas itu warga terpaksa memasang beberapa batang bambu yang ditata dan dibentangkan. Kendati hal tersebut sangat membahayakan keselamatan jika dilintasi. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini