"Ya Bang Fadli itu dari dulu memang seorang seniman, jadi bukan sok puitis. Memang beliau seorang seniman, memang suka berpuisi dari SMP dan beliau fakultas sastra, S1-nya kan fakultas sastra. Jadi ya wajar ya dia berpuisi. Jadi bukan sok-sok puitis gitu loh," kata juru bicara BPN Andre Rosiade saat dimintai tanggapan, Sabtu (9/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang aneh itu sang makelar doa, yang baru-baru, tiba-tiba bisa bikin puisi gitu loh. Itu yang sok puitis, sang makelar doa, temennya Bang Ace (Jubir TKN Ace Hasan Syadzily). Sang makelar doa," sindir Andre sambil tertawa.
Sebelumnya, Ace menilai aksi protes Asmak merupakan akibat ulah Fadli yang dianggap memanfaatkan KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Politikus Partai Golkar itu menyarankan Fadli tidak sok puitis.
"Sebenarnya puisinya Fadli Zon ini bermaksud memanfaatkan slip of tongue Mbah Maimun dalam doanya beliau di depan Pak Jokowi. Namun karena niat jeleknya itu, justru puisi itu dinilai menghina kiai yang sangat dihormati. Ini pelajaran bagi Fadli agar jangan sok puitis. Jangan mempolitisasi ulama untuk kepentingan elektoral," tegas Ace.
Dalam puisi 'Doa yang Ditukar', Fadli menyebut kata 'kau' yang belakangan dipersoalkan juga oleh sejumlah pihak, salah satunya Menag Lukman Hakim Saifuddin. Lukman menanyakan siapa sosok 'kau' yang dimaksud Fadli.
Fadli menjawab meski tak lugas. Dia menuturkan 'kau' yang ia maksud adalah 'makelar doa'.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan (Mbah Moen). Itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli dalam akun Twitter-nya meski tidak gamblang menjelaskan siapa penguasa dan sosok makelar doa yang dia maksud. (zak/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini