Fadli memberi penjelasan lewat akun Twitter-nya, @fadlizon, seperti dilihat detikcom, Selasa (5/2/2019). Fadli menegaskan, 'kau' yang dia maksud dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, namun penguasa dan makelar doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Fadli tidak memberi penjelasan lebih gamblang siapa penguasa dan sosok makelar doa yang dia maksud. Mendapat penjelasan itu, Menag Lukman berterima kasih.
"Alhamdulillah. Terima kasih sekali atas penjelasannya..," balas Menag Lukman. Dia berterima kasih karena Fadli Zon menegaskan bahwa sosok 'kau' dalam puisi itu bukanlah Mbah Moen, kiai kharismatik yang sangat dihormati.
Fadli juga merespons cuitan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. Allisa sebelumnya juga ikut mempertanyakan siapa 'kau' dan juga bandar, pembisik, kacung, dan makelar yang dimaksud Fadli dalam puisi itu.
"Kapan2 kita buat diskusi puisi yuk," tulis Fadli Zon me-mention akun Twitter @AlissaWahid. Allisa merespons. Namun karena pertanyaannya tidak dijawab, dia kembali meminta jawaban ke Fadli.
"Karena puisi Anda puisi politik, mohon jelaskan: Siapa yang menukar? Siapa bandar yg merevisi? Siapa kacung yg membisiki penukar doa?," cuitnya.
Tonton juga 'Di Samping Jokowi, Mbah Moen 'Kepeleset' Doakan Prabowo':
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini