1. Fadli tulis puisi
Puisi 'Doa yang Ditukar' ditulis Fadli Zon pada 3 Februari 2019 setelah heboh KH Maimun Zubair (Mbah Moen) salah menyebut nama Prabowo ketika berdoa di samping Jokowi. Berikut ini puisi lengkap Fadli 'Doa yang Ditukar':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral
doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik
Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah
2. Rommy balas puisi Fadli
Setelah puisi Fadli dipublikasikan, giliran Ketua Umum PPP M Romahurmuziy atau Rommy membuat puisi 'Katanya Bela Ulama'. Puisi Rommy berbicara soal pihak-pihak yang mengklaim membela ulama tapi malah mempermainkan salah ucap dalam doa Mbah Moen.
Berikut ini puisi Rommy soal 'Katanya Bela Ulama':
Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela
Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya
Katanya hasil ijtima'
Baca Qur'an pun kau hindari dengan berbagai cara
Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia
3. Menag tanya Fadli soal sosok 'Kau'
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan sosok 'kau' yang dimaksud dalam puisi Fadli Zon. Lewat Twitter, dia meminta klarifikasi apakah 'kau' dalam puisi 'Doa yang Ditukar' adalah Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen.
"Pak @fadlizon Yth, Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan 'kau' pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar," tulis Menag Lukman seperti dilihat detikcom, Selasa (5/2/2019).
4. Fadli Menyatakan Puisinya Tak Terkait Mbah Moen
Fadli menjawab pertanyaan Menag Lukman. Masih lewat Twitter, Fadli menegaskan, 'kau' yang dia maksud dalam puisinya bukanlah Mbah Moen, melainkan penguasa dan makelar doa.
"Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa," tulis Fadli.
5. Fadli unggah foto bersama Mbah Moen
Muncul tagar #FadliZonHinaUlama di Twitter karena puisi itu dianggap ditujukan kepada Mbah Moen. Di saat yang sama, Fadli Zon mengunggah fotonya bersama sang kiai.
Tampak Fadli memakai peci hitam dan Mbah Moen tersenyum ke arah kamera ketika selfie bareng. Waketum Gerindra ini menegaskan menghormati ulama karismatik itu.
"Bersama Mbah Moen di pesantren Syekh Ahmad bin Muhammad Alawy Al Maliki, Rusaifah, Mekkah. Saya selalu hormat pada beliau dan doa beliau untuk Pak @prabowo mudah-mudahan diijabah. Amin," tulis Fadli di Twitter, Kamis (7/2/2019).
![]() |
6. Massa santri protes Fadli Zon
Meski Fadli sudah menegaskan dia hormat kepada Mbah Moen, tetap ada aksi protes dari para santri se-Kabupaten Kudus. Massa yang tergabung dalam Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) turun ke jalan dan mendoakan kiai sebagai bentuk protes
Sejumlah tulisan bernada memprotes Fadli Zon dibawa santri. Seperti 'Mencela Ulama adalah Dosa Besar', 'Penjarakan Fadli Zon', 'Kami Bersama Kyai', 'Doa Santri untuk Kiyai', dan lainnya.
Aksi diisi dengan zikir bersama. Mereka hanyut dalam lantunan zikir dan selawat yang dipimpin Solikhul Hadi.
7. Respons Fadli Zon atas aksi protes
Merespons aksi protes tersebut, Fadli menegaskan puisi yang dibuatnya tidak ditujukan kepada Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen. Dia meminta semua pihak tidak membuat interpretasi atas puisinya yang berpotensi melarut-larutkan masalah.
"Saya udah menyatakan waktu menjawab dari Menteri Agama juga bahwa itu sama sekali bukan untuk Pak Kiai Maimun Zubair, Mbah Moen. Tidak ada dan tidak ada sedikit pun indikasi ke sana," kata Fadli Zon saat dihubungi, Jumat (8/2). (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini