Ruang kelas yang ambruk letaknya persis di sebelah selatan ruang kelas VIII. Pantauan detikcom di lokasi, tembok berbentuk segitiga yang menahan kerangka atap ambruk ke lantai ruang kelas. Material bangunan menimpa meja guru hingga rusak.
Sementara kuda-kuda atap sebelah utara dari balok kayu juga nampak patah. Kuda-kuda ke dua tepat di tengah ruang kelas terjatuh dari pijakannya di bagian atas dinding. Ambruknya penyanggga utama atap ini membuat kerangka pijakan genteng dari bahan kayu pun ikut berjatuhan.
Lantai ruang kelas seluas 6x5 meter persegi ini dipenuhi dengan pecahan genteng dan material plafon yang beejatuhan. Terlihat buku pelajaran para siswa masih berserakan di bawah material atap yang ambruk. Puluhan meja dan kursi para siswa masih pada posisinya semula, tapi bagian atasnya penuh dengan genteng dan kerangka atap yang ambruk.
Sementara bagian teras ruang kelas nampak utuh. Garis polisi sudah dipasang petugas mengitari tiang-tiang penyangga teras ruang kelas ini.
Kepala MTs Bahrul Ulum Ahmad Shofwan mengatakan, ruang kelas ini dibangun tahun 2007 silam. Selama sekitar 12 tahun terakhir, ruang kelas VII ini belum pernah direnovasi.
![]() |
"Karena selama ini tak ada tanda-tanda kerusakan, bagian plafon juga nampak utuh," kata Shofwan kepada detikcom di lokasi, Jumat (8/2/2019).
Pasca insiden ambruknya atap ruang kelas VII ini, kegiatan belajar mengajar dihentikan. Para siswa dipulangkan sehingga pukul 12.00 WIB, sekolah yang ada di Desa Kupang, Kecamatan Jetis, sudah terlihat sepi.
Atap ruang kelas VII MTs Bahrul Ulum ambruk sekitar pukul 07.30 WIB. Saat kejadian, kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Akibat insiden ini, data sementara yang didapatkan detikcom menyebutkan 8 siswa terluka.
"Yang dua diperiksa ke rumah sakit, yang 6 hanya dikasih obat dan diizinkan pulang," terang Kapolsek Jetis Kompol Subiyanto. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini