Kalapas Sukamiskin Bantah Napi Bayar Listrik Masing-masing

Kalapas Sukamiskin Bantah Napi Bayar Listrik Masing-masing

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Kamis, 07 Feb 2019 10:30 WIB
Foto: Dony Indra Ramadhan
Bandung - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin membantah narapidana membayar listrik masing-masing sel. Pembayaran listrik dilakukan menggunakan uang negara.

"Kebutuhan listrik dibayar oleh negara," ucap Kalapas Sukamiskin Tejo Harwanto kepada detikcom via pesan singkat, Kamis (7/2/2019).

Terungkapnya napi Sukamiskin membayar listrik menggunakan duit pribadi berawal dari 'nyanyian' eks Kalapas Sukamiskin Wahid Husen saat persidangan. Wahid menyebut selama ini ada token listrik di masing-masing sel atau kamar di Lapas Sukamiskin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disinggung soal token listrik yang dimaksud, Tejo mengatakan saat dilakukan razia ke setiap sel tidak terlihat adanya token listrik. Namun token tersebut pernah terlihat di saung 'elite' yang kini sudah dirobohkan.

"Tidak terlihat di setiap sel, tapi di saung dan sudah kita bongkar," kata dia.



Tejo menegaskan untuk saat ini sejak dirinya menjabat pasca Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Wahid tahun lalu, tidak ada lagi barang mewah di Lapas Sukamiskin.

"Sudah tidak ada barang-barang mewah lagi," kata Tejo.



Dalam persidangan kemarin juga, salah satu narapidana yang juga terdakwa dalam kasus suap eks Kalapas, Fahmi Darmawansyah mengakui ada token listrik. Bahkan dia menyebut setiap bulannya harus merogoh kocek Rp 1,5 juta ditambah Rp 500 ribu untuk AC. Pembayaran ini, kata suami Inneke Koesherawati merupakan iuran bulanan untuk kebersihan blok dan listrik.


Simak Juga 'Cuma Rp 300 Ribu Sewa Bilik Esek-esek di Lapas Sukamiskin':

[Gambas:Video 20detik]


(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads