Ganjar mengatakan, Pemprov Jateng sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro terkait peristiwa yang terjadi di Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Semarang itu. Motif yang belum diketahui serta sasaran acak dan tak terlacak menurut Ganjar dilakukan oleh orang terlatih.
"Relatif jejaknya itu bersih. Saya menduga orangnya (pelaku) ini cukup dilatih, cukup terlatih," kata Ganjar, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjelaskan belum ada permasalahan di Jateng yang bisa memicu orang melakukan tindakan teror pembakaran. Konflik antar kelompok pun menurut Ganjar tidak ada di Jawa Tengah.
"Di Jawa Tengah tidak ada kejadian yang luar biasa. Yang mendorong orang marah semarah-marahnya sehingga membakar. Saya juga tidak mendapatkan informasi adanya pertentangan antarkelompok," ujarnya.
Ganjar pun mengingatkan siapapun pelakunya agar tidak mengganggu ketenteraman apalagi jelang pesta demokrasi yaitu Pemilu bulan April mendatang. Selama ini di Jawa Tengah, pemilihan kepala daerah pun berlangsung aman tanpa gangguan apalagi teror.
"Saya mengingatkan saja, jangan ganggu Jawa Tengah, jangan ganggu Indonesia. Apalagi, dalam masa masyarakat sedang merayakan jelang pesta demokrasi. Sehingga ini menjadi gangguan yang tidak mengenakkan dan ada kerugian harta," tegasnya.
"Kepada para pengganggu, Anda saya peringatkan. Kita akan kejar dan minta pertanggung jawabannya secara penuh. Saya meminta aparat penegak hukum agar tidak ragu," imbuh Ganjar.
Untuk diketahui, hingga saat ini aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang.
Kepolisian belum menyatakan dugaan terkait pelaku orang terlatih, meski demikian ada ciri-ciri yang sudah dikantongi berdasarkan rekaman CCTV lokasi di Banyumanik dan Menoreh, Semarang. Namun hasil CCTV tidak jelas sehingga hanya beberapa ciri yang bisa terindikasi.
Di Banyumanik, dalam CCTV terlihat ciri pelaku bertubuh gempal, jaket semacam kulit warna gelap, celana dan alas kaki slop warna terang, helm half face, mengendarai motor bebek. Sedangkan di lokasi Ngaliyan, seorang saksi melihat dua pria yang salah satu cirinya sama.
Selagi polisi memburu pelaku, imbauan diberikan kepada masyarakat dari kepolisian maupun pemerintah agar mengaktifkan siskamling serta memasang portal untuk one gate system pada pukul 00.00 hingga pagi. (alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini