Di Depan Pengurus Hanura, OSO: yang Ingin Saya Mundur Pengkhianat

Di Depan Pengurus Hanura, OSO: yang Ingin Saya Mundur Pengkhianat

Rolan - detikNews
Rabu, 06 Feb 2019 16:55 WIB
Foto: OSO (Lamhot Aritonang)
Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) memberi sambutan dalam Rapat Pemenangan yang dihadiri seluruh pengurus DPP dan DPD partai se-Indonesia sebagai persiapan Pemilu. OSO kembali menegaskan dirinya tak akan mundur dari partai.

OSO awalnya berbicara soal tiga hal yang harus dirumuskan dan dibahas dalam forum rapat pemenangan. Menurut OSO, setiap kader Hanura harus punya prinsip dan komitmen.

"Kalau Anda sedang bermain di sini, akan ketahuan, dan maaf, saya tidak akan memberikan kesempatan pada Anda main-main. Dengan otomatis kita akan adakan pemecatan, itu akan segara kita ganti. Anda ingat apa yang ucapkan pasti saya lakukan. Saya punya orang komitmen yang sangat tinggi," kata OSO di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Soal komitmennya, OSO berbicara tentang didesak mundur dari Hanura. OSO menegaskan dirinya tidak akan mundur. Jika ada orang Hanura yang memintanya demikian, dia menyebut orang itu pengkhianat.

"Saya sudah, Anda tahu? Saya sudah bilang, saya tidak akan mundur dari Partai Hanura. Boleh Anda bikin apa saja, boleh Anda apa saja, saya tidak akan mundur. Kalau ada orang-orang yang ingin saya mundur, mereka pengkhianat. Ketika ada di partai, kita harus loyal dan komitmen pada partai," tegas dia.

Diwawancara usai memberi sambutan, OSO menegaskan dirinya tidak akan mundur. "Saya tetap tidak akan mundur," ucap OSO.


OSO harus mundur dari pengurus partai lantaran maju sebagai caleg DPD RI. KPU pada akhirnya tak memasukkan OSO ke Daftar Caleg Tetap (DCT) karena berpijak pada putusan Mahkamah Konstitusi bahwa pengurus partai tidak boleh maju sebagai caleg DPD. Keputusan KPU itu pun mengabaikan putusan Bawaslu dan putusan lainnya, yakni PTUN yang diperkuat MA.

OSO menegaskan dirinya akan mengikuti proses hukum yang berjalan. "Ada hukum kok, negara kita ini negara hukum. Kita harus patuh kepada hukum dan pencerminan bahwa negara ini sehat kuat, bemartabat, bahwa dia menghormati hukum. Bilamana negara sudah tidak menghormati hukum, negara itu sebentar lagi akan hancur," sebut OSO.


Saksikan juga video 'Formappi: Pencoretan OSO dari DCT Itu Tepat':

[Gambas:Video 20detik]

(gbr/elz)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads