OSO awalnya berbicara soal tiga hal yang harus dirumuskan dan dibahas dalam forum rapat pemenangan. Menurut OSO, setiap kader Hanura harus punya prinsip dan komitmen.
"Kalau Anda sedang bermain di sini, akan ketahuan, dan maaf, saya tidak akan memberikan kesempatan pada Anda main-main. Dengan otomatis kita akan adakan pemecatan, itu akan segara kita ganti. Anda ingat apa yang ucapkan pasti saya lakukan. Saya punya orang komitmen yang sangat tinggi," kata OSO di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: OSO: Saya Tidak akan Mundur |
Soal komitmennya, OSO berbicara tentang didesak mundur dari Hanura. OSO menegaskan dirinya tidak akan mundur. Jika ada orang Hanura yang memintanya demikian, dia menyebut orang itu pengkhianat.
"Saya sudah, Anda tahu? Saya sudah bilang, saya tidak akan mundur dari Partai Hanura. Boleh Anda bikin apa saja, boleh Anda apa saja, saya tidak akan mundur. Kalau ada orang-orang yang ingin saya mundur, mereka pengkhianat. Ketika ada di partai, kita harus loyal dan komitmen pada partai," tegas dia.
Diwawancara usai memberi sambutan, OSO menegaskan dirinya tidak akan mundur. "Saya tetap tidak akan mundur," ucap OSO.
Baca juga: OSO Yakin Suara Jokowi Naik di Tanah Minang |
OSO harus mundur dari pengurus partai lantaran maju sebagai caleg DPD RI. KPU pada akhirnya tak memasukkan OSO ke Daftar Caleg Tetap (DCT) karena berpijak pada putusan Mahkamah Konstitusi bahwa pengurus partai tidak boleh maju sebagai caleg DPD. Keputusan KPU itu pun mengabaikan putusan Bawaslu dan putusan lainnya, yakni PTUN yang diperkuat MA.
OSO menegaskan dirinya akan mengikuti proses hukum yang berjalan. "Ada hukum kok, negara kita ini negara hukum. Kita harus patuh kepada hukum dan pencerminan bahwa negara ini sehat kuat, bemartabat, bahwa dia menghormati hukum. Bilamana negara sudah tidak menghormati hukum, negara itu sebentar lagi akan hancur," sebut OSO.
Saksikan juga video 'Formappi: Pencoretan OSO dari DCT Itu Tepat':
(gbr/elz)