Klarifikasi itu disampaikan Hesti saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Hakim Konstitusi yang digelar Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/2019). Adalah anggota Komisi III F-PPP Arsul Sani yang mempertanyakan latar belakang politik Hesti.
"Kita harus memilih ibu, tetapi ibu ini seolah menyembunyikan diri bahwa ibu pernah menjadi bagian dari parpol. Saya lihat parpol ibu ini juga parpol yag bagus, mengapa ibu tidak mengakuinya? Tolong dijelaskan," kata Arsul mencecar.
Hesti mengatakan dirinya pernah bergabung di Partai Golkar. Namun, dia mengaku lalai karena tak menuliskan pengalamannya di parpol itu dalam dokumen CV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang pernah bergabung di Partai Golongan Karya, jadi mungkin kalau saya tidak mencantumkan, itu ada kesalahan dalam penulisan CV," imbuh Hesti.
Diketahui, Hesti pernah bertarung di kontes Pemilu 2014. Ia berusaha masuk ke Senayan lewat Partai Golkar dengan Dapil Jatim I. Namun usahanya gagal.
Selain Hesti, ada 10 nama lain yang ikut dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Hakim Konstitusi. Daftar calon hakim konstitusi yang mengikuti fit and proper test lewat jalur DPR adalah sebagai berikut.
Berikut ini daftar calon hakim konstitusi yang mengikuti fit and proper test lewat jalur DPR:
1. Hesti Armiwulan Sochmawardiah
2. Aidul Fitriciads Azhari
3. Bahrul Ilmi Yakup
4. M Galang Asmara
5. Wahiduddin Adams
6. Refly Harun
7. Aswanto
8. Ichsan Anwary
9. Askari Razak
10. Umbu Rauta
11. Sugianto (tsa/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini