"Stanley, kita nggak pernah mengenal nama Stanley," ujar Hasto di sela acara pengukuhan guru besar Fisipol UGM, Prof Dr Cornelis Lay MA di Balai Senat Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (6/2/2019).
Hasto menegaskan Jokowi tidak pernah menggunakan jasa konsultan asing di pemilu 2014 dan 2019. Dia justru menuding kubu Prabowo yang sudah memakai jasa konsultan asing sejak pemilu 2009.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengaitkan nama Stanley dengan Jokowi dengan mengirimkan website lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist.
Salah satu kontributor yang disebutkan dalam website itu adalah Stanley Bernard Greenberg. Website itu pun mengulas sedikit biografi Stanley yang diketahui merupakan ahli strategi politik yang merupakan mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research (GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington DC dan berafiliasi erat dengan Partai Demokrat.
Isu mengenai Stanley Greenberg merupakan konsultan Jokowi juga pernah muncul dalam Pilpres 2014. Namun hingga saat ini, belum ada bukti Jokowi menjadi klien Stanley.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding meminta agar masyarakat bijak dalam mengolah informasi mengenai persoalan semacam ini. Ia mengingatkan, bukan baru kali ini saja Jokowi diserang dengan fitnah atau hoax.
"Sebenarnya isu penggunaan konsultan asing oleh Pak Jokowi bahkan Jokowi menggunakan konsultan Yahudi itu sudah berlangsung sejak 2014 lalu. Dan itu diulas sedemikian panjang oleh salah satu media yang mengatasnamakan Islam, kalau tidak salah VOA Islam, dan ternyata itu sebuah hoax," kata politikus PKB itu kepada wartawan, Selasa (5/2).
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di sini. (ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini