Alih-alih ingin berbagi kebahagiaan dalam Perayaan Imlek 2019, jemaat Klenteng Pak Kik Bio dikejutkan dengan aksi dorong. Tradisi bagi-bagi angpau di tempat ibadah yang terletak di Jalan Jagalan No 74-76, Surabaya itu berujung ricuh karena pengemis dan anak-anak saling berebut angpau.
Sejumlah anggota polisi dan petugas keamanan klenteng kewalahan mengendalikan massa yang berebut angpau. Mereka saling dorong sehingga sejumlah anak terjatuh dan nyaris terinjak-injak.
Melihat kericuhan ini, para jemaat memilih tidak membagikan angpau secara langsung. Mereka meminta bantuan polisi untuk membagikan.
![]() |
Salah seorang bocah yang mengantre pembagian angpau yakni Sahar. Dia rela menunggu sejak pagi untuk mendapat lebih banyak angpau dalam Perayaan Imlek kali ini.
"Dapat uang Rp 15 ribu sejak jam 7 pagi, uangnya rencananya buat beli jajan, kalau Imlek sering ke klenteng ini," kata Sahar, Selasa (5/2/2019).
Meski sempat terjadi kericuhan, jemaat kelenteng tidak menyesalkan kehadiran pengemis dadakan dan puluhan anak yang berebut angpau. Salah satunya Gunawan. Menurut dia, membagikan angpau setelah sembahyang memiliki makna yang dalam, yaitu sebagai wujud berbagi kebahagiaan kepada sesama.
"Ya terutama untuk membantu mereka-mereka, sedikit apa adanya. Dengan saya memberi juga biar dapat rezeki, mereka juga dapat rezeki. Harapannya lancar semua, sehat semua," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini