Jokowi Ngegas, Tim Prabowo Bicara Elektabilitas

Jokowi Ngegas, Tim Prabowo Bicara Elektabilitas

Tsarina Maharani, Marlinda Oktavia Erwanti, Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 23:59 WIB
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta - Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) melemparkan serangan bertubi-tubi ke Prabowo Subianto. Jokowi ngegas untuk mengklarifikasi sejumlah isu yang menyerang pemerintahannya.

Timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menanggapi santai serangan Jokowi. Timses pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu merespons dengan menyinggung elektabilitas Jokowi, yang mereka klaim terus merosot.

Klaim elektabilitas Jokowi yang mulai merosot itu pertama kali disinggung oleh Koordinator Jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Bahkan dia mengklaim elektabilitas Prabowo sudah menyalip Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Elektabilitas) sudah mulai crossing. Dan kami yakin 2 bulan ini Jokowi tertinggal jauh," kata Dahnil, Minggu (3/2/2019).



Menurut Dahnil, elektabilitas Jokowi yang terus merosot menjadi dasar Jokowi menunjukkan agresivitasnya dalam berpolitik.

"Makanya beliau kelihatan totally offensive," terangnya.

Timses Prabowo-Sandiaga lainnya justru mengaku senang dengan agresivitas Jokowi menyerang lawan. Serangan itu dianggap mengkonfirmasi penurunan elektabilitas Jokowi.

"Saya malah senang dengan serangan dan tuduhan yang bertubi-tubi seperti itu karena hal ini menjadi pembenaran terhadap hasil survei internal yang dilakukan oleh salah satu parpol koalisi pendukung Prabowo-Sandi," kata anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Dradjad Wibowo, kepada wartawan, Senin (4/2/2019).

Hasil survei internal kubu Prabowo, kata Dradjad, menunjukkan penurunan elektabilitas Jokowi pada Desember-Januari. Angkanya berada di bawah 50 persen.

"Saya sempat ragu, apa benar elektabilitas Pak Jokowi di bulan Desember/Januari sudah di bawah 50 persen. Karena jika benar, kok tidak ada perubahan strategi dan taktik kampanye dari pasangan 01. Biasanya calon yang elektabilitasnya menurun akan lebih agresif menyerang pesaingnya," ulasnya.

"Ternyata sekarang serangan itu sangat gencar. Berarti telah terjadi perubahan strategi dan taktik. Hal ini mengkonfirmasi hasil survei di atas. Jadi saya malah menyambut baik serangan tersebut, he-he-he...," imbuh politikus PAN ini.



Waketum Gerindra Fadli Zon juga ikut bicara soal elektabilitas capres petahana yang merosot. Dia menilai Jokowi sudah putus asa menghadapi Pilpres 2019.

"Ada pepatah mengatakan begini, 'desperate people can do desperate thing'. Jadi ini sudah desperado, sudah desperate mungkin, karena elektabilitasnya nggak naik-naik, jadi dengan segala cara untuk menaikkan elektabilitas," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Fadli mengaku bersyukur atas serangan Jokowi. Fadli menganggap Jokowi sudah siap kalah.

"Saya kira baguslah, alhamdulillah. Artinya petahana sudah menunjukkan tanda-tanda dia akan kalah," kata Fadli.

Jokowi sendiri mengakui soal elektabilitasnya yang sempat turun. Capres nomor urut 01 itu mengungkapkan sempat ada penurunan elektabilitas di Jawa Tengah sebesar 2 persen, tapi sudah naik lagi.

Kubu Prabowo menyambut elektabilitas Jokowi yang turun di Jawa Tengah. BPN siap mengatur strategi untuk merebut suara di kandang banteng itu.

"Yang jelas, hasil survei kita menunjukkan memang kita ada progresivitas yang cepat sekali ya, kenaikan hasil survei. Justru kita melihat ada stagnansi dalam hasil survei Pak Jokowi, tapi progresivitas yang cepat justru ada di kita nih," kata Dahnil dihubungi terpisah. (4/2/2019).



Dahnil mengaku timsesnya telah mengatur strategi pemenangan Prabowo-Sandiaga di wilayah Jawa Tengah. Salah satunya dengan mendirikan posko-posko pemenangan.

"Terutama di Jateng ya, sekarang kan kita masif kampanye di Jateng, mendekati banyak kelompok di Jateng. Bahkan posko-posko di sana kita perbanyak. Bahkan di daerah lingkungan dekat rumah Pak Jokowi kita dorong posko-posko supaya lebih masif kampanyenya, dan itu kita lakukan," ujarnya. (idn/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads