PPP: Jangan Koar-koar Antiasing Kalau Masih Pakai Jasa Asing!

PPP: Jangan Koar-koar Antiasing Kalau Masih Pakai Jasa Asing!

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 15:17 WIB
Achmad Baidowi. Foto: Tsarina Maharani/detikcom
Jakarta - PPP menjelaskan maksud di balik serangan capresnya, Joko Widodo, kepada kubu penantang, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, soal 'antek asing'. Menurut PPP, pernyataan Jokowi itu agar tim Prabowo-Sandi sadar diri.

"Itu ungkapan Jokowi untuk membiasakan kita sesuai antara tindakan dengan ucapan. Jangan hanya koar-koar anti asing kalau ternyata dirinya masih menggunakan jasa asing," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan, Senin (4/2/2019).


Awiek mencontohkan soal kritik kubu Prabowo-Sandi soal kerja sama pemerintah dengan China. Ia meminta kubu Prabowo-Sandi tak memutarbalikan fakta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti koar-koar menghujat karena pemerintah kerjasama dengan China tapi nyatanya malah juga mau bekerjasama dengan China," tuturnya.

"Sama sekali tak ada kepanikan, yang kami lakukan hanyalah ingin mmbiasakan budaya politik yang sesuai fakta di lapangan. Jangan biasakan membodohi publik dengan cara memutarbalikkan fakta yang tak sesuai antara kenyataan dengan angan-angan," imbuh Awiek.


Soal antek asing, Jokowi awalnya menuding elite yang menggunakan propaganda Rusia memakai jasa konsultan asing. Namun Jokowi tidak menyebut siapa elite tersebut.

"Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

"Kanan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," imbuh Jokowi.

Jokowi menambahkan, dia kerap dituding sebagai antek asing. Jokowi menepisnya dengan kebijakan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport.

"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," ujar Jokowi. (tsa/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads