"Pak Prabowo tidak pernah tendensius ke individu tertentu dalam menyampaikan kritikan. Soal antek asing itu mengacu pada sistem yang dianggap lebih menguntungkan asing daripada kepentingan nasional, dan kita harus perbaiki sistem tersebut," kata Habiburokhman kepada wartawan, Senin (4/2/2019).
"Jadi jangan ada yang baper deh," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman meminta semua pihak berbicara tentang sistem, bukan individu. Kalau soal individu, Habiburokhman yakin Prabowo Subianto jauh dari sosok antek asing.
"Kita harus lebih sering bicara sistem daripada personal. Kalau personal, sosok Pak Prabowo kurang apa? Beliau cucu dan anak pejuang, beliau sendiri puluhan tahun berjuang untuk NKRI, nggak ceritanya dituduh antek asing," tegas politikus Partai Gerindra itu.
Soal antek asing, Jokowi awalnya menuding elite yang menggunakan propaganda Rusia memakai jasa konsultan asing. Namun Jokowi tidak menyebut siapa elite tersebut.
"Yang dipakai konsultan asing. Nggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, nggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak, membuat rakyat takut, nggak peduli. Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa?" kata Jokowi di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).
"Kanan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa," imbuh Jokowi.
Jokowi menambahkan, dia kerap dituding sebagai antek asing. Jokowi menepisnya dengan kebijakan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport.
"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," ujar Jokowi.
Serang Kubu Lawan, Apa Kata Jokowi? Simak Videonya:
(gbr/yld)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini