Penderita DBD di Jombang Melejit, Biaya Fogging Dibebankan ke Warga

Penderita DBD di Jombang Melejit, Biaya Fogging Dibebankan ke Warga

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 01 Feb 2019 18:43 WIB
Foto: Pradita Utama
Jombang - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang terus meningkat. Sayangnya, biaya upaya pencegahan berupa pengasapan (fogging) sebagian dibebankan ke warga. Pemerintah berdalih anggaran untuk foging terbatas.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Haryo Purwono mengatakan, jumlah penderita DBD di bulan Januari 2019 mencapai 95 orang. Dibandingkan bulan yang sama tahun 2018, penderita DBD naik 41,8% atau 28 pasien. Sepanjang Januari tahun lalu, jumlah penderita 67 orang.

"Dari 95 pasien, 65 persen usia 5-14 tahun. Yang meninggal sudah 2 orang," kata Haryo kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).

Melejitnya jumlah penderita DBD di awal tahun ini, belum membuat Pemkab Jombang menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurut Haryo, KLB baru diterapkan jika peningkatan penderita DBD pada periode yang sama mencapai 100%.

"Kalau Januari 2019 ini jumlahnya mencapai 134 orang, maka bisa ditetapkan KLB," ujarnya.

Terkait upaya pencegahan meluasnya penderita DBD di Jombang melalui fogging, Haryo berdalih terkendala anggaran yang terbatas. Fogging ditanggung pemerintah jika di lingkungan tempat tinggal penderita ditemukan minimal 3 orang mengalami demam, serta terdapat jentik nyamuk di lingkungan tersebut.

"Kalau tidak, maka fogging mandiri di bawah pengawasan puskesmas masing-masing. Inginnya kami cover semua, tapi anggaran kami hanya 125 fogging fokus untuk setahun, sudah terserap 80-90 kali. Maka kami tekankan ke PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)," terangnya.

Jika melakukan fogging mandiri, lanjut Haryo, warga harus menanggung biaya Rp 10 ribu per rumah untuk sekali fogging. Ongkos tersebut untuk membayar insektisida, solar, sewa alat fogging, serta honor petugas fogging.

"Teorinya, setengah liter solar untuk satu rumah. 1 liter obat insektisida untuk 18-20 liter solar. Harga insektisida Rp 150-200 ribu per liter, sewa alat Rp 50-100 ribu per hari, ongkos petugas Rp 1.500 per rumah," ungkapnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.