Pengacara Buni Yani Ajukan PK Tunda Eksekusi, Singgung Baiq Nuril

Pengacara Buni Yani Ajukan PK Tunda Eksekusi, Singgung Baiq Nuril

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 01 Feb 2019 13:04 WIB
Buni Yani dan pengacaranya Aldwin Rahadian (Foto: Farih Maulana/detikcom)
Jakarta - Pengacara Buni Yani, Aldwin Rahadian, meminta kejaksaan untuk menjawab terlebih dulu permohonan penangguhan penahanan yang diajukannya sebelum mengeksekusi kliennya. Selain itu, Aldwin mengaku akan mengajukan peninjauan kembali (PK).

"Di situ (surat permohonan penundaan eksekusi) beberapa pertimbangannya ada salah satunya juga peninjauan kembali dan sebagainya," ucap Aldwin di Masjid Al Barkah, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (1/2/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aldwin pun menyinggung soal sikap kejaksaan yang menunda eksekusi Baiq Nuril karena mengajukan PK. Untuk itu dia meminta jaksa untuk tidak terburu-buru mengeksekusi Buni Yani.

"Seperti halnya perkara Baiq Nuril, jadi Pak Buni punya hak yang sama dong menyampaikan permohonannya untuk ditunda eksekusi. Ya itu dijawab saja dulu permohonannya," ucap Aldwin.

Dia memastikan Buni Yani tidak akan menghilang atau kabur. Buni Yani diyakini akan kooperatif.

Buni Yani divonis bersalah melanggar Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam putusan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Dia dihukum 18 bulan penjara saat itu.




Perlawanan hukum Buni Yani berlanjut ke tingkat pengadilan tinggi tetapi kandas. Sampai kemudian jaksa dan Buni Yani sama-sama mengajukan kasasi. Namun MA menolak kasasi tersebut, baik untuk Buni Yani maupun jaksa.

Namun Buni Yani menyebut putusan itu tidak jelas apakah merujuk pada pengadilan negeri atau pengadilan tinggi. Dia pun mengaku tengah meminta fatwa pada MA mengenai hal itu sembari meminta jaksa menunda eksekusi padanya.



Saksikan juga video 'Buni Yani Ngaku Berutang Budi kepada Ahmad Dhani':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads