PSI soal LGBT: Itu Ranah Privat, Bukan Posisi Kita untuk Menghakimi

PSI soal LGBT: Itu Ranah Privat, Bukan Posisi Kita untuk Menghakimi

Mochamad Zhacky - detikNews
Kamis, 31 Jan 2019 18:23 WIB
Dini Shanti Purwono (Yuni Ayu Amida/detikcom)
Jakarta - PSI membantah telah memasang spanduk bertulisan 'Hargai Hak-hak LGBT' di jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. PSI menduga spanduk itu sebagai serangan. Lantas bagaimana PSI memandang LGBT?

"Kan kalau ranah privat bukan dalam posisi kita untuk mengomentari atau menghakimi. Jadi kita melihatnya itu yang penting pegang konstitusi bahwa mereka WNI dan tetap berhak mendapat kepastian hukum," kata jubir PSI Dini Shanti Purwono di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dini menilai permasalahan LGBT harus dicari jalan keluarnya ketika memberikan dampak sosial di masyarakat. Salah satu contoh adalah menganalisis bagaimana kemunculan LGBT.

"Karena kita harus mulai dari kenapa sih kok ada LGBT? Kenapa semakin marak? Apakah itu unsur psikologis atau biologis? Karena kan ada kajian juga yang melihat bahwa itu unsur biologis," ujarnya.

Kembali ke soal spanduk 'Hargai Hak-hak LGBT', Dini menilai tulisan di spanduk yang sempat terpajang di JPO depan SMP 115 Tebet itu tidak tepat. Ada beberapa ciri yang membuktikan bahwa spanduk itu bukan dipasang oleh PSI.



"Ya itu sebenarnya spanduk itu bukan kita yang buat. Kalau dikatain hargai LGBT, ya agak kurang tepat, harusnya tulisannya hargai setiap WNI. Itu yang lebih tepat," ucap Dini.

"Jadi yang kita permasalahkan dan kita laporkan ke kepolisian itu pada black campaign karena itu kan fitnah. Dalam arti bukan kita yang buat, tapi diklaimnya kita yang buat. Itu nama Sis' Grace Natalie juga typo. Kan kurang huruf e," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, PSI melaporkan spanduk bertulisan 'Hargai Hak-hak LGBT' ke Bawaslu DKI Jakarta. PSI menduga spanduk-spanduk tersebut dipasang dan dicetak oleh lawan politiknya.

"Jadi kami dari pengurus wilayah PSI DKI Jakarta hari ini datang ke Bawaslu DKI Jakarta untuk melaporkan spanduk abal-abal yang mengatasnamakan PSI. Jadi kami dari PSI baik di level DPP maupun DPW itu tidak pernah mencetak, apalagi memasang, spanduk yang dituduhkan kepada kami," ujar Wakil Ketua DPW PSI Rian Ernest di Bawaslu DKI Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (31/1). (zak/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads