"Langkah Pemkab Sleman saat ini telah mendirikan Pos Pantau Siaga Warga di 12 titik lokasi, ada tendanya. Nanti secara rutin warga atau relawan memantau secara visual kondisi puncak Merapi, harapannya warga sejak dini bisa tahu jika ada perubahan aktivitas di puncak Merapi selain tentunya juga informasi resmi dari BPPTKG dan BPBD," kata Bupati Sleman, Sri Purnomo saat jumpa pers di kantornya, Kamis (31/1/2019).
Pos tersebut tersebar di wilayah lereng Merapi, di antaranya di Glagaharjo, Kepuharjo, Pangukrejo, Kaliurang Timur dan Barat, Turgo, Wonokerto dan Tritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Pemkab Sleman juga menyiapkan stok 600 ribu masker yang tersedia di Puskesmas, pemerintah desa dan kantor BPBD, menyiagakan 12 barak utama pengungsian, memasang 164 rambu jalur evakuasi dan pengaktifan 20 alat EWS.
Sri melanjutkan, kejadian tiga kali guguran awan panas Gunung Merapi pada 29 Januari 2019 malam jarak luncurnya masih relatif pendek dan belum membahayakan penduduk. Guguran awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol.
"Gunung Merapi masih pada tingkat Waspada (Level II), rekomendasinya radius bahaya masih berjarak 3 kilometer dari puncak Merapi, masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, tapi harus selalu mengikuti informasi terkini aktivitas Merapi," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini