Kapolres Lumajang, AKBP Muhammad Arsal Sahban mengatakan pencarian menggunakan drone merupakan hal baru. Atas keberhasilan tersebut, polisi berencana ingin mengembangkan pemanfaatan drone di masa depan.
"Lahan tebu di Lumajang ada ribuan hektar dan sangat rimbun. sehingga sangat sulit mencari sapi yang disembunyikan didalam rimbunan pohon tebu. Penggunaan Drone untuk mencari sapi yang disembunyikan di dalam rimbunan hutan tebu adalah hal baru. akan kami kembangkan pemanfaatan drone untuk membantu mencari jejak-jejak sapin yang dicuri," kata kapolres, Kamis (31/1/2019).
Pencurian itu bermula saat Senin (28/1) pukul 01.00 WIB, warga melaporkan ke Polsek Pasirian. Sapi yang dicuri milik Tinarsin.
![]() |
Kanit Reskrim Polsek Pasirian Ipda Wahono Pudji Santoso pun mendatangi lokasi bersama anggotanya. Mereka melakukan pencarian bersama anggota TNI yang dipimpin Danramil 0821 Pasirian, Kapten Hasanudin, Kepala Desa Condro dan warga sekitar.
Pencarian selama 3 jam ternyata tidak membuahkan hasil. Petugas kemudian menghubungi Pilot Drone dan Dinas Kominfo Kabupaten Lumajang, untuk membantu pencarian dari udara.
Dengan drone yang terbang di ketinggian 50 meter, akhirnya sapi tersebut ditemukan. Hewan ternak milik Tinarsin itu disembunyikan di lahan tebu yang rimbun.
Dari atas, drone mampu melihat kibasan tebu yang terdapat sapi di sekitarnya. Sangat sulit menemukan sapi yang disembunyikan di rimbunnya tanaman tebu. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini