Pengungsi Banjir Kudus Mulai Terserang Penyakit

Pengungsi Banjir Kudus Mulai Terserang Penyakit

Akrom Hazami - detikNews
Rabu, 30 Jan 2019 19:29 WIB
Foto: Akrom Hazami/detikcom
Kudus - Sebanyak 260 jiwa masih bertahan di tempat pengungsian akibat banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Banjir di wilayah itu masih belum surut dan merendam rumah warga.

Sebagian besar mereka mengungsi sejak Minggu (27/1/2019). Tiga hari berlalu, mereka mulai mengalami beban psikologis. Bahkan, tidak sedikit yang terserang gatal dan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Mereka berasal dari tiga dukuh di Desa Jati Wetan yaitu Gendok, Barisan dan Tanggulangin.

Kepala UPT Puskesmas Jati Ahmad Muhammad menjelaskan, pihaknya menemukan pengungsi yang mengalami penyakit gatal hingga ISPA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga ngungsi atau yang kena banjir, tidak sedikit yang kena gatal hingga ISPA," kata Ahmad di lokasi.

Pihaknya telah menyediakan obat-obatan hingga menyediakan tim kesehatan yang melekat di lokasi pengungsian. Termasuk juga, tim kesehatan menyisir warga yang kena banjir tapi tak mengungsi.

"Kami jemput bola ke rumah warga yang kena banjir juga, barang kali mereka butuh obat," terangnya.

Sejumlah relawan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus (UMK), PMI, medis puskesmas setempat, berupaya menangani apa yang dirasakan pengungsi. Bahkan Rabu siang, polisi juga ikut memberi bantuan dan menghibur pengungsi.
Pengungsi Banjir Kudus Mulai Terserang PenyakitFoto: Akrom Hazami/detikcom

Mikail Ahaba, relawan dari mahasiswa psikologi mengatakan bersama rekannya sengaja datang ke tempat pengungsian banjir di Balai Desa Jati Wetan untuk membantu meringankan beban psikologi pengungsi.

"Kalau pengungsi anak-anak, kami membantu memberi kegiatan semacam senam, origami, dan gerakan riang lainnya," kata Mikail ditemui di lokasi pengungsian.

Sedangkan jika pengungsi orang dewasa, relawan yang menamakan diri Mapsi Care, mendatanginya. Kemudian, mereka melibatkan diri mendengarkan keluh kesah pengungsi.

"Mereka banyak yang curhat. Ya soal banjir atau dampaknya. Mereka share apa yang dirasakan," tambahnya.

Kapolres Kudus AKBP Saptono juga terlihat membaur ke kerumunan anak yang sedang mewarnai di pengungsian. Selain memberi bantuan, mereka ingin meringankan beban pengungsi.

"Kami berharap dapat meringankan beban para korban banjir dan juga anak-anak. Kita menghibur anak anak. Kita sosialisasi kepada anak anak. Kami kerja sama dengan puskesmas, dan lainnya kami siap siaga 24 jam," jelasnya.

Camat Jati, Andreas mengatakan, dari datanya hari ini jumlah pengungsi sebanyak 84 KK yang terdiri dari 260 jiwa.

"Pengungsi ada 84 KK dengan 260 jiwa. Mereka berada di pengungsian. Rumah mereka masih terendam banjir. Jadi ya bertahan di sini," kata Andreas. (bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads