"Mungkin karena selama empat tahun lebih mereka terbiasa di alam politik pencitraan, sehingga tidak mudah percaya dunia realitas. Mungkin dirasa aneh buat mereka jika ada rakyat kecil yang mencintai pemimpinnya dengan tulus," kata juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Suhud Alynudin, kepada wartawan, Rabu (30/1/2019).
Suhud mengatakan Prabowo-Sandi tak terbiasa dengan pencitraan. Sang jagoan, kata dia, fokus menggalang dukungan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BPN Prabowo-Sandi, sebut Suhud, pun tak mau memperpanjang tudingan TKN itu. Dia yakin pilpres mendatang bakal jadi pembuktian dukungan masyarakat untuk sang jagoan.
"Kami tidak ambil pusing mereka percaya atau tidak. Yang terpenting bagi kami adalah adanya dukungan mayoritas rakyat Indonesia di 17 April 2019 mendatang. Di situ pembuktiannya," ucap Suhud.
Ilyas Daeng Ila, pria berlumpur yang Sandiaga Uno, menyatakan pertemuan dirinya dengan cawapres nomor urut 02 itu tak dibuat-buat. Menurutnya, perjumpaan itu benar-benar spontan.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku tak percaya pada bantahan Ilyas Daeng Ila, pria berlumpur yang ditemui Sandiaga Uno di lokasi banjir di Makassar. Menurut TKN, Sandiaga telah banyak melakukan sandiwara politik.
"Banyak fakta dan track record bahwa seluruh gerakan politik Sandiaga ya, sandiwara belaka. Sangat tidak alami dan tidak orisinal," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding. (tsa/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini