"Pascadebat pertama, kenaikan (elektabilitas) kedua pasangan tidak signifikan, Jokowi-Ma'ruf hanya 0,6 persen, sementara Prabowo-Sandi hanya 0,4 persen," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, di gedung Graha Dua Rajawali, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019).
Survei dilakukan pada 18-25 Januari 2019 menggunakan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8%. Selain survei, LSI Denny JA melakukan riset kualitas dengan metode FGD, analisis media, dan in depth interview untuk memperkaya analisis survei. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, berdasarkan survei itu, responden yang menonton debat perdana sebanyak 50,6 persen, lalu yang menyatakan tidak menonton sebanyak 46,7 persen. Ia menambahkan, dari angka 50,6 persen itu, mayoritas sudah memiliki pilihan.
"Sebanyak 82,1 persen menyatakan saya tidak akan mengubah pilihan capres-cawapres, sebanyak 5,8 persen saya akan mengubah pilihan capres-cawapres. Sedangkan 12,1 persen tidak tahu atau rahasia," papar Adjie.
Berikut ini elektabilitas kedua capres-cawapres sebelum dan sesudah debat perdana.
Sebelum debat
Jokowi-Ma'ruf: 54,2 persen
Prabowo-Sandi: 30,6 persen
Rahasia: 15,2 persen
Sesudah debat
Jokowi-Ma'ruf: 54,8 persen (naik 0,6 persen)
Prabowo-Sandi: 31 persen (naik 0,4 persen)
Rahasia: 14,2 persen
Saksikan juga video 'LSI Denny JA: Suara Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Pulau':
Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di sini. (ibh/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini