"Harus ditemukan para pemiliknya itu, karena betul-betul sudah membuat keonaran. Jadi, maaf, saya tidak sama dengan orang yang mengatakan (munculnya tabloid 'Indonesia Barokah') itu tidak apa-apa, itu jelas nggak," kata Amien di kantor Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Jl HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).
Tabloid 'Indonesia Barokah' diketahui sudah beredar di berbagai wilayah. Otak di balik beredarnya tabloid ini masih misterius. Amien merasa heran terhadap konten tabloid itu, yang terkesan menyudutkan capres Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya kadang-kadang juga (merasa) aneh, Pak Prabowo itu pernah jadi (calon) wapresnya Bu Megawati, jadi sudah tidak ada masalah. Sekarang tiba-tiba dimasalahin, ya. Kalau misalnya Prabowo mau mengungkit masa lalu, ya bukan hanya itu, tapi ada lebih dahsyat lagi," ujar Amien.
Bawaslu sudah mengkaji tabloid tersebut dan, hasilnya, tidak ditemukan adanya dugaan pelanggaran pemilu. Meski begitu, Bawaslu tetap mencegah peredaran tabloid itu, sehingga tidak ada keresahan pada masyarakat dalam pemilu.
"Terkait dengan 'Indonesia Barokah', Bawaslu sudah menyatakan kemarin bahwa itu belum masuk dalam pelanggaran pidana pemilu. Tetapi kami minta kepada polisi untuk melakukan investigasi. Kami juga melakukan investigasi dengan kemampuan yang kami miliki untuk mengetahui siapa di balik itu," kata anggota Bawaslu Fritz Edward kepada wartawan di RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, hari ini.
Simak Juga 'Polri Usut Tabloid Indonesia Barokah, Tunggu Kajian Dewan Pers':
Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di sini. (eva/dkp)