Sekretaris DPD PDIP DIY, Yuni Satia Rahayu, membenarkan bahwa ada mediasi antara PDIP Kecamatan Mantrijeron dengan Takmir Masjid Jogokariyan. Mediasi itu dilakukan untuk meredam situasi yang mulai memanas pascakejadian.
"Ya tentu saja itu harus ada mediasi. Kalau tidak akan ada (aksi) saling balas membalas, ini kan tidak sehat, begitu," jelas Yuni kepada wartawan dalam konferensi pers di Kantor DPD PDIP DIY, Senin (28/1/2019) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, lanjut Yuni, bukan berarti PDIP mengaku bersalah dalam insiden pelemparan batu ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Dia berdalih tidak ada simpatisan PDIP yang melempar batu ke arah Masjid Jogokariyan.
"Jadi kita membetulkan bahwa ada mediasi. Tetapi masalah itu (pelemparan batu ke Masjid Jogokariyan) benar atau salah, ada pelemparan atau tidak kita tunggu saja hasil investigasi dari kepolisian," ungkapnya.
"Bahwa mereka kawan-kawan (PAC PDIP Mantrijeron) harus meminta maaf, harus ada mediasi ini untuk memenangkan kawan-kawan yang ada di bawah. Untuk mengendalikan agar tidak terjadi bentrok lagi, bentrok lagi," ucapnya.
Sementara Ketua DPD PDIP DIY, Bambang Praswanto, menegaskan informasi pelemparan batu oleh simpatisan PDIP ke Masjid Jogokariyan belum terkonfirmasi. Pihaknya menyerahkan ke polisi untuk mengusutnya.
"Jadi (menurut) kami lebih baik diserahkan ke polisi. Apakah betul ada pelemparan atau apa, apakah betul ada pelemparan masjid dan yang melakukan siapa, dan sebagainya pasti polisi tahu," pungkas Bambang.
Sebelumnya, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Muhammad Fanni Rahman, memaparkan beberapa saat setelah kejadian, perwakilan massa dengan pihak takmir Masjid Jogokariyan duduk satu meja di Kantor Kecamatan Mantrijeron. Mereka melangsungkan mediasi dengan difasilitasi Pemerintah Kecamatan, Koramil, dan Polsek Mantrijeron.
Mediasi antara perwakilan simpatisan parpol dengan pihak Takmir Masjid Jogokariyan selesai. Ketua PAC PDIP Mantrijeron, Junianto, selaku wakil simpatisan parpol dan penggerak pelemparan batu diharuskan meminta maaf.
"Kesepakatan dua hal, kesepakatan damai. Karena juga ini isu sensitif berbeda dengan kejadian yang lain. Kami juga enggak mau dibawa ke urusan politik. Karena pelakunya juga teman-teman sudah tahu orang-orangnya itu," tutur, Senin (28/1/2019).
Muhammad Fanni Rahman, meminta penggerak pelemparan batu ke arah Masjid Jogokariyan segera meminta maaf. Hal itu untuk meredam konflik agar tak semakin melebar.
"Tokohnya (sudah) mewakili mereka minta maaf. Kedua, pelaku atau penggeraknya itu juga harus minta maaf, tidak harus ke masjid silakan (meminta maaf) di tempat netral," ujar Fanni saat ditemui wartawan di Kampung Jogokariyan.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu (ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini