Fanni mengatakan tak ada tidak ada korban dalam insiden yang terjadi di masjid yang berada di Jalan Jogokariyan No 36, Mantrijeron, Yogyakarta.
"Kemarin Kami sedang acara pemilihan takmir, salah satu rangkaiannya itu pengajian dan pembagian sembako untuk orang yang kurang mampu," ujar Fanni saat ditemui di Kampung Jogokariyan, Senin (28/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya, pelemparan batu tersebut berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB. Dengan membabi buta para pelaku melemparkan batu ke arah Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
![]() |
"Mereka pakai motor, ada yang lari melempari (batu), bawa sajam, ada yang bawa pedang, ada yang celurit, ada besi, macam-macam. Karena banyak kita enggak tahu. Saya saja mau kebacok, mau kelempar batu," ungkapnya.
Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ini. Adapun lemparan batu ke arah masjid hanya mengenai pagar dan tenda pengajian yang terpasang persis di depan Masjid Jogokariyan. Tidak ada fasilitas masjid yang rusak.
"Banyak (lemparan batu) sampai kena tenda. Untungnya waktu itu pas jamaah bubar. Kemudian teman-teman pemuda masjid pada kumpul untuk mengusir mereka sampai mereka kaluar dari kampung," tuturnya.
Fanni tak mengetahui penyebab massa simpatisan parpol tersebut menyerang masjid. Namun untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, akhirnya Takmir Masjid dengan tokoh simpatisan parpol tersebut sepakat berdamai.
"Polisi datang, lalu juga menengahi, alhamdulillah (berdialog) dengan tokoh mereka menjembatani (damai) di Kantor Kecamatan Mantrijeron. (Kesepakatan damai disaksikan) Pak Camat, Kapolsek, Koramil," tutupnya.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
(sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini