Tingginya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Kudus sepekan ini menjadi penyebab banjir terjadi. Terlebih terbatasnya kapasitas saluran air dan sungai.
"Sementara ada 3 kecamatan yakni Mejobo di antaranya menerjang Desa Mejobo, dan Temulus ketinggian 20 - 70 cm," kata Kepala Pelaksana BPBD Kudus Bergas C saat dihubungi detikcom, Minggu (27/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecamatan Jati di Jati Wetan, Jati Kulon dan Paslor (Pasuruhan Lor)," imbuhnya.
Banjir juga terjadi di Kecamatan Kaliwungu meliputi Desa Setro Kalangan dan Banget, kedalaman air 20-60 cm
"Ada yang surut tapi masih ada yang tergenang tergantung perkembangan cuaca yakni untuk Jati di Tanjungkarang, Jati Wetan dan Jati Kulon," beber dia.
Dia menuturkan, penyebab banjir karena hujan intensitas sedang sampai tinggi, dengan durasi cukup lama. Selain itu, banjir terjadi karena di luar batas kapasitas saluran air dan sungai.
"Sampah tanaman atau rumah tangga dan pendangkalan sungai. Serta tanggul kritis dan beberapa titik rusak atau jebol walau skala kecil," imbuh Bergas.
Seperti terpantau di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo. Luapan Kali Gadongan merupakan anak sungai Piji, menyebabkan sebagaian wilayah Desa Temulus terendam banjir. Diketahui banjir menggenangi sejak Sabtu (26/1) .
Kasie Pelayanan Pemerintah Desa Temulus, Noor Winoto menjelaskan, banjir merendam empat RW yakni RW 1, 2, 3 dan 4 dengan ketinggian yang bervariasi yakni antara 20-70 cm.
"Parah terjadi di RW 2 dan 3. Terutama yang dekat Kali Gadongan. Seperti RT 5 RW 2, RT 1, 2 dan 3 RW 3 yang ketinggiannya sekitar 70 cm," kata Noor Winoto kepada wartawan.
Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada warganya yang mengungsi. Sebab kecenderunganya, banjir akibat Kali Gadongan meluap tidak berlangsung lama surutnya.
"Saat ini masih bertahan, nanti kalau air sudah melebihi 1 meter baru pada mengungsi. Semoga cepat surut, agar kami bisa beraktivitas seperti biasanya lagi," tutur dia. (sip/sip)